EkonomiHalut

Halut Bersiap Panen Raya Cengkeh

×

Halut Bersiap Panen Raya Cengkeh

Sebarkan artikel ini
SIAP PANEN: Ilustrasi proses pemetikan cengkeh saat panen. (foto: jitunews.com)

HARIANHALMAHERA.COM— Setahun belakangan ekonomi masyarakat Halut sedang lesu. Kopra yang menjadi primadona, harganya merayap. Pemenuhan kebutuhan di hari raya keagamaan, Natal dan Idul Fitri pun terdampak. Namun, saat ini secercah harapan geliat ekonomi mulai terlihat.

Ya, pohon cengkeh sedang memasuki masa panen. Bahkan, ada yang sudah mulai memetik. Diperkirakan panen raya terjadi pada Juli nanti. Tentunya ini sangat baik karena harga cengkeh jauh di atas harga kopra yang saat ini terpuruk.

Sebagaimana penjelasan Asisten II Bidang Perekonomian M. Ikram Baba, panen komoditas pertanian pasti akan membawa pengaruh positif terhadap perkembangan ekonomi di Halut. Meski, luasan perkebunan cengkih di Halut tidak sebesar luasan perkebunan kelapa.

Dia menyebutkan, perkebunan cengkeh di Halut terkonsentrasi di dua wilayah saja. Yakni, wilayah Kao-Malifut dan Loloda.

“Di Halmahera Utara, ketika musim cengkeh, hanya dua wilayah yang panen raya, yakni Loloda dan Kao-Malifut,” ujarnya.

Meski demikian, Ikram yakin panen cengkeh akan meningkatkan daya beli masyarakat, khususnya pemenuhan kebutuhan primer dan sekunder.

“Ini positif, karena secara langsung turut menggerakkan ekonomi daerah,” jelasnya.

Di sisi lain, Kecamatan Loloda pasti akan menjadi magnet bagi pengusaha cengkeh. Apalagi akses infrastruktur jalan Loloda sudah dibenahi pemerintah. “Otomatis akan lebih mudah dalam proses perdagangan,” terangnya.

Selain itu, lanjut Ikram, Pemkab Halut akan berupaya untuk menjaga harga cengkeh. Alasannya, semakin banyak produksi, harga pasti akan menyesuaikan pasar.

“Namun harga cengkeh sementara masih stabil. Untuk cengkeh kering Rp. 70-80 ribu per kg,” terangnya.

Senada disampaikan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)  Halut  Abdul Husen. Menurutnya, fokus pemerintah saat panen komoditas pertanian adalah menjaga stabilitas harga.

“Kami menjaga jangan sampai ada permainan harga yang menyusahkan petani. Kita akan pantau terus. Jika harga cengkeh tidak stabil, pendapatan ekonomi masyarakat turun, dan itu berdampak buruk bagi pertumbuhan ekonomi daerah,” pungkasnya.(fik/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *