HalutPeristiwa

Dua Remaja Halut Selamat dari Human Trafficking

×

Dua Remaja Halut Selamat dari Human Trafficking

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

HARIANHALMAHERA.COM– Dua warga asal Halmahera Utara (Halut) yakni NN (19), dan JW (13) hampir saja menjadi korban kasus penjualan orang (human trafficking). Dua remaja asal desa Gamlaha Kecamatan Kao Utara dan Desa Popon Kec. Kao ini berhasil diselamatkan anggota TNI setelah hendak dibawa ke Manokowari, Papua Barat oleh dua orang pelaku.

Dari informasi yang diperoleh, kedua korban yang dibawa pelaku masing-masing JB alias Josi (44), warga Morotai Utara dan DE alias Dedy (42) warga Kao Utara itu, berhasil diselamatkan saat mobil yang membawa mereka melintas di depan pos Satuan Tugas (Satgas) Yonif 734/SNS Pos Tetewang SSK II kemarin.

Penggagalan pengiriman dua ABG ini oleh anggota Satgas itu terjadi setelah petugas
mendapatkan informasi dari warga bahwa ada sebuah mobil yang membawa kedua korban
menuju Sofifi.

Komandan Satgas (Dansatgas) 734/SNS Letkol Inf Edwin Charles mengungkapkan, awalnya salah satu anggotanya Sertu Yohanis yang juga komandan pos (Danpos) Kao mendapatkan laporan dari seorang ibu rumah tangga (IRT) berinisial FJ alias Fatsia.

Kepada Danpos, Fatsia mengaku dibohongi kedua Josi dan Dedy sehingga informasi itu
dilanjutkan ke Danpos III Tetewang untuk dilakukan sweping setiap kendaraan yang melintas.

“Dan sekitar pukul 23.00 melintasi mobil pick-up hitam nomor pol DB 8386 OC yang ternyata memuat dua orang anak, salah satunya anak dari ibu yang melaporkan,” katanya.

Sebelum diserahkan ke Polsek Kao, Satgas Pos Tetewang sempat menginterogasi kedua
pelaku. “sesuai keterangan kedua pelaku, ternyata dua orang anak ini rencananya dibawa ke Manokowari, Irian Jaya dengan alasan untuk disekolahkan dan dipekerjakan,” katanya.

Menurutnya, orang tua korban merasa diperdaya dengan janji dan diberikan uang sebesar Rp satu juta, sehingga bersedia menyerahkan anaknya untuk dirawat pelaku.

Padahal kedua belah pihak belum saling kenal. “Mereka baru bertemu saat pelaku datang
dirumah, jadi saat itu mereka datang ke rumah ibu itu dengan menjanji sekolahkan anaknya.

Selain itu mereka berikan uang sebesar satu juta. Bahkan berjanji akan transfer uang 10 juta ke rekening,” ujarnya. (dit/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *