AdvertorialHalut

Desa Mahia jadi Percontohan Desa Sadar Jamsostek di Halut

×

Desa Mahia jadi Percontohan Desa Sadar Jamsostek di Halut

Sebarkan artikel ini
PERDANA: Bupati Halut Ir Frans Manery didampingi Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sulawesi-Maluku Toto Suharto saat launching Desa Sadar Jamsostek. (foto: ist/Harian Halmahera)

HARIANHALMAHERA.COM– Badan  Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan kembali menciptakan inovasi baru dalam rangka peningkatan pelayanan terhadap masyarakat. Bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (pemkab) Halmahera Utara (Halut) me-launching Desa Mahia sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (Jamsosket) perdana di Kabupaten Halut.

Kegiatan yang berlangsung di halaman kantor Desa Mahia, Selasa (27/8), tampak hadir Bupati Halut Ir Frans Manery bersama sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Halut, Deputi Direktur BPJS Ketenagakerjaan Kantor Wilayah Sulawesi-Maluku Toto Suharto dan ratusan masyarakat setempat.

Di hadapan masyarkat, Toto Suharto mengatakan BPJS Ketenagakerjaan merupakan salah satu program pemerintah yang merupakan penyelenggara jaminan sosial di Indonesia. Dia menyebutkan, ada empat layanan yang dikelola BPJS ketenagakerjaan, yakni jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pensiun.

Foto Bersama Bupati dan para penerima manfaat Jamsostek

“Pada Agustus tahun 2019 ini, kami BPJS ketenagakerjaan melakukan kegiatan yang sama  serentak di seluruh wilayah Indonesia. Tentu ini membuktikan bahwa BPJS terus berusaha untuk melangkah maju,” katanya.

Sementara di Kabupaten Halut sendiri, lanjutnya, BPJS telah memilih Desa Mahia sebagai Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, karena Desa tersebut sudah terdaftar sebagai tenaga kerja dengan jumlah peserta mencapai lima ratusan orang, terdiri dari berbagai kategori, seperti petani dan nelayan.

“Dari jumlah desa yang ada di wilayah Halut, baru Desa Mahia yang tertinggi terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan, tentunya ini tidak terlepas dari upaya pemerintah desanya dan koordinasi yang baik dari BPJS,” ujarnya.

Toto Soharto juga menambahkan bahwa, hingga pada Juli 2019 ini jumlah masyarakat Halut dengan NIK Halut yang terdaftar menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan mencapai 13.010 jiwa atau sekitar 27 persen. “Ke depan kami akan mengajak warga melalui sosialisasi secara rutin sampai ke pelosok, sehingga mereka memahami pentingnya BPJS ini,” jelasnya.

Sementara Bupati Halut Ir Frans Manery, menyampaikan apresiasi atas pencanangan program oleh BPJS Ketenagakerjaan tersebut. Menurutnya, ada manfaat luar biasa untuk masyarakat dan tentunya program itu sinergis dengan program Pemkab Halut. “Saya kaget adanya pencanangan program dari BPJS ini, tentu saya mewakili pemerintah daerah untuk mendukung progam ini, setidaknya ikut menyosialisasi ke seluruh kecamatan yang ada,” tuturnya.(pn/dir/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *