Pemprov

Jamaah Wafat Terbanyak dari Tidore

×

Jamaah Wafat Terbanyak dari Tidore

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi : Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) saat menjemput jamaah haji asal Malut di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, sebelum pandemi covid (Foto : net)

HARIANHALMAHERA.COM– Kabar duka kembali datang dari jamaah haji asal Maluku Utara (Malut) ditengah pemulangan ke tanah air. Salah satu jamaah atas nama  H. Arif Umasugi, Sabtu akor pekan lalu waktu setempat dipanggil menghadap sang Khalik.

Jamaah asal Desa Wailau Kecamatan Sanana, Kepulauan Sula itu wafat di kamar 249 Wisma Raudah sekitar pukul 01.10 WIT setelah sebelumnya terjatuh di kamar mandi.

Meski wafat di tanah suci, namun almarhum tetap dimakamkan di kampung halamannya. Kemarin, jasadnya tiba di bandara Sultan Babullah Ternate bersama dengan rombongan jamaah Sula.

Sebelum diberangkatkan ke Sula hari itu juga dengan KM Bunda Maria, jenasah Arif disemayamkan di asrama Haji Ternate.

Wafatanya Arif menambah daftar panjang jamaah haji Malut yang wafat pada musim haji ini. Pihak Debarkasi Makkasar mencatat sudah tujuh jamaah asal Malut yang meninggal baik di asrama Suaing Makkasar maupun di Mekah dan Madinah.

Dari jumlah itu, terbanyak berasal dari Kota Tidore dengan jumlah enpat orang jamaah, disusul Halsel dua orang jamaah dan satu jamaah dari Sula.

Sekretaris panitia haji Malut Tamhid Abubakar, mengatakan hingga kini tercatat masih ada satu jamaah Malut yang tertahan di tanah suci. Jamaah atas nama Sukran Mamang asal Halmahera Utara (Halut) itu masih menjalani jerawatan di KKIH. “Saat ini pak Sukran sudah di KKHI setelah sebelumnya di rawat di rumah sakit. Sehingga jika kondisinya sudah pulih, maka langsung di berangkatkan krmbali ke tanah air,”terangnya.

Selain Sukran, satu jama asal Halut liannya atas nama Suriati Nabiu juga belum tiba di Ternate. Suriati sendiri masih tertahan di Makkasar dan menjalani perawatan di RS Wahiddin persiapan operasi. “Namun pihak keluarga ingin dipulangkan, nanti menjalani perawatan di Ternate,” katanya

Sampai dengan kemarin sudah dua kelompkm terbang (kloter) yang tiba di Ternate yakni kloter 7 dan 8. Bahkan, mereka langsung melanjutkan perjalanan ke daerah masing-masing. “Sudah tidak satupun jama yang tertimggal baik di Makassar maupun di Ternate,” katanya.

Sementara hari ini, rencnanya akan tiba rombongan jamaah dari Halut, Morotai dan Halsel. “Untuk jamaah dari Halsel malamnya langsung ke Bacan sementara Halut dan Morotai masih harus meningap di asrama haji, menunggu hari rabu,” pungkasnya.

Sementara, Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) kemarin menjemput langsung para jamaah Malut yang di bandara Sultan Hasanuddin Makassar. “Alhamdulillah semuanya tiba dengan selamat di tanah air dan selamat datang kembali haji,” ujar AGK

Pesawat Garuda dengan Nomor Penerbangan GA1209 yang membawa Jamaah Haji Kloter 09 UPG Asal Malut dan Makassar itu telah mendarat dan langsung disambut dengan menyalami satu persatu jamaah haji tersebut.

Kedatangan Kloter 09 yang merupakan kloter terakhir yang mengangkut jamaah haji asal Malut ini setelah dua kloter sebelumnya sudah tiba di asrama haji sudiang Makassar, disambut dengan suka cita.

AGK pun berkesempatan menyalami sejumlah jamaah haji asal provinsi yang dipimpinnya sebelum dirinya melanjutkan perjalanan menggunakan pesawat menuju Ambon untuk melanjutkan tugas kedinasannya.

Di asrama haji sudiang Makassar, jamaah kloter 09 UPG yang berjumlah 454 orang ini langsung diterima secara resmi oleh PPIH Debarkasi Makassar dalam hal ini Kadinkes Provinsi Sulsel dr Bachtiar.

“Memperoleh gelar haji dan hajjah itu tidaklah mudah dan penuh perjuangan, oleh karena itu, jagalah gelar itu dengan sepenuh hati dan sepenuh jiwa. Jangan nodai gelar haji tersebut karena sejatinya gelar haji tersebut bisa membuat kita semua menjadi lebih baik dari sebelumnya,” katanya.

Kakanwil Kemenag Malut mewakili PPIHD berharap agar para jamaah haji lebih meningkatkan kualitas ibadahnya sepulang dari tanah suci. Serta tetap pelihara nilai nilai kebersamaan dan persaudaraan, karena esensi haji itu ada dikeduanya, harap Kakanwil.

Menurut TKHI yang menyertai Kloter 9 dr Hartini Zainuddin bahwa di kloternya ini terdapat 222 Risti dan lansia (ifa/ant/pur).

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *