AdvertorialHalbarPolitik

Kritik Pemkab dengan Naik Bentor ke Pelantikan

×

Kritik Pemkab dengan Naik Bentor ke Pelantikan

Sebarkan artikel ini
Anggota DPRD Pdt Jornan Morary bersama isteri naik bentor ke acara pelantikan

HARIANHALMAHERA.COM–Jika di Ternate ada anggota dewan yang datang mengikuti pelantikan dengan menumpangi angkot, sikap yang sama juga dilakukan Pdt Jornan Morary, salah satu anggota DPRD Halbar periode 2019-2024 yang dilantik kemarin.

Dengan mengenakan stelan jas, politisi PKB Dapil III Ibu- Loloda itu datang ke gedung DPRD dengan menumpangi becak motor (bentor) bersama sang istri Dhelina Muhubi
Pemandangan itu sontak mengherankan sejumlah rekan-rekanya yang datang yang datang
dengan kendaraan roda empat. Kepada awak media, Jordan mengatakan, sikap ini sebagai bentuk keprihatinan atas warga Loloda yang hingga kini belum menikmati akses jalan yang
lebih baik.

“Jadi ini wujud kritikan terhadap Pemkab mengingat prospek pekerjaan jalan hingga saat ini tak kunjung tuntas. Saya tidak mungkin bersenang-senang sementara masyarakat (konstituen) saya sampai saat inia menderita karena belum menikmati akses jalan,” ujar Jornan yang sudah dua periode menjabat anggota Dewan ini.

Loloda hingga saat ini kata dia terkesan belum ada perhatian serius dari Pemkab. Setidaknya terlihat dari terkatung-katungnya pekerjaan jalan dan jembatan di sana. “Pembukaan akses jalan ini tentunya sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi warga,”terangnya.

Selain peningkatan jalan, persoalan lainya menyangkut penyiapan sarana telekomunikasi yang hingga saat ini belum juga dinikmati secara memadai. “Yang pasti, masyarakat Loloda saat ini sudah sadar, apalagi jelang Pilkada. Masyarakat menghendaki figur yang benar-benar dapat memahami penderitaan masyarakat. Bukan janji-janji politik,” tegas Mertua dari Nelman Tahe itu.

Persoalan lainya yakni pemerkaran Loloda Tengah yang sebelumnya telah ditetapkan menjadi Perda, namun hingga kini belum juga ada titik terang bakal dimekarkan. “Yang pasti kami Fraksi PKB siap mengawal proses pembanguan terutama proses pembangunan diwilayah terisolir terutama Loloda,harus ada porsi yang seimbang,jangan lagi terkesan dianak tirikan,”tambahnya.(pn/tr4/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *