Kesehatan

Benarkah Orang Sibuk Rentan Sakit?

×

Benarkah Orang Sibuk Rentan Sakit?

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI sibuk bekerja. (foto: fimela.com)

HARIANHALMAHERA.COM–ADA anggapan banyak orang, kalau terlalu sibuk dengan pekerjaan, tubuh rentan terhadap penyakit. Kalau sudah demikian, kesehatan menjadi taruhannya. Apalagi daya tubuh seseorang terbilang lemah.

Anggapan tersebut sebagaimana dikutip dari The Guardian  via kompas.com, diperkuat pernyataan Profesor Mika Kivimaki dari University College London. Menurutnya, pekerja yang memiliki jam kerja terlalu lama setiap minggunya, yaitu di atas 55 jam per minggu, berisiko menderita gangguan jantung atau fibrilasi atrial.

Namun, penelitian terbaru dari INSEAD, Temple University, dan Hong Kong University of Science and Technology, menampik anggapan tersebut. Hasil riset yang dimuat dalam Journal of Consumer Research tersebut menunjukkan, orang sibuk justru lebih peduli dengan hidup sehat.

Selain kesehatan, para peneliti juga menemukan bahwa orang sibuk lebih baik dan bijak dalam soal pekerjaan dan tabungan masa pensiun. Salah satu tim peneliti dari riset Prof. Amitava Chattopadhyay mengatakan, hal tersebut adalah wajar. Itu terjadi karena mereka memiliki waktu untuk mengevaluasi diri sendiri. Dari situ, lahirlah keputusan-keputusan bijak yang berguna bagi dirinya. “Misal untuk kesehatan, orang sibuk tentu tidak ingin dirinya sakit. Sebab, bila terjadi, itu akan menganggu pekerjaanya,” ujarnya.

Fakta lain dari penelitian di atas juga menemukan, padatnya aktivitas menjadikan orang sibuk lebih pandai mengatur waktu. Ini didasari dengan kemampuan mereka mengatur skala prioritas. Selain itu, mereka yang sibuk ternyata lebih mampu mengontrol diri dengan baik. Mulai dari pola hidup sehat, olahraga, hingga simpanan untuk masa tua.

Meski begitu, bukan berarti Anda bisa abai terhadap kesehatan. Pasalnya, tanpa jasmani yang sehat Anda tidak akan dapat bekerja secara produktif. Itulah mengapa antara pekerjaan dan kesehatan tubuh haruslah seimbang. Maka dari itu, menanamkan kesadaran diri akan kesehatan juga perlu dilakukan.(kpc/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *