FootballOlahraga

Gagal Ulangi Sejarah

×

Gagal Ulangi Sejarah

Sebarkan artikel ini
Evan Dimas Darmono duduk di kursi roda usai laga final versus Vietnam

HARIANHALMAHERA.COM–Penantian Indonesia untuk emas SEA Games dari sepak bola semakin panjang. Itu terjadi setelah kekalahan 0-3 oleh Vietnam dalam final di Rizal Memorial Stadium, Manila, malam kemarin. Memori manis 28 tahun lalu di stadion yang sama tak terulang.

Selama babak pertama, Indonesia mengawali laga dengan sangat baik. Kombinasi serangan dari sayap dan tengah membuat pertahanan Vietnam terus tertekan. Namun, Vietnam yang memainkan garis pertahanan rendah begitu solid. Mereka menumpuk pemain di area sendiri dan menanti kesempatan serangan balik.

Namun, cedera yang dialami Evan Dimas pada menit ke-20 mengubah permainan. Evan ditarik keluar lapangan karena cedera di kaki kiri akibat terjangan bek Vietnam Doan Van Hau. Karena tak sanggup melanjutkan pertandingan, pelatih Indra Sjafri pun memasukkan Syahrian Abimanyu sebagai pengganti.

Sayang, Syahrian belum mampu memainkan ritme dan variasi serangan dari tengah. Di sisi lain, Indonesia juga keteteran dalam transisi dari menyerang ke bertahan. Dan, bermula dari sepakan bebas, Doan Van Hau mampu menjebol gawang Indonesia yang dikawal Nadeo Argawinata pada menit ke-39.

Selama SEA Games 2019, ini kali pertama Indonesia kebobolan pada babak pertama. Juga, kali pertama Indonesia lebih dulu tertinggal oleh lawannya. Ketika kalah oleh Vietnam di fase grup, Indonesia lebih dulu unggul pada babak pertama melalui Sani Rizki.

Babak kedua, Witan Sulaeman digantikan Egy Maulana. Tapi, sama seperti babak pertama. Vietnam tetap menunggu di area pertahanan. Mereka memberi ruang Indonesia membangun serangan, tapi begitu memasuki sepertiga akhir lapangan, pressing lebih ketat mereka berikan.

Indonesia yang monoton mengandalkan kecepatan pemain sayap, kesulitan untuk menembus pertahanan Vietnam yang rapat. Syahrian yang menggantikan Evan, gagal menghadirkan variasi dari lini tengah. Indonesia malah kebobolan pada menit ke-59 oleh sepakan Hung Dung Do.

Keputusan Indra memasukkan M. Rafli menggantikan Sani Rizki (63′) juga tak banyak berpengaruh. Bahkan, keteledoran Indonesia dalam mengantisipasi set pieces kembali terulang. Lagi-lagi Doan Van Hau menjebol gawang Indonesia pada menit ke-73 setelah memanfaatkan bola muntah sergapan kiper Nadeo Argawinata.

Bagi Vietnam, mereka akhirnya mengakhiri puasa emas sepak bola dalam 60 tahun terakhir. Ini juga final pertama mereka dalam satu dekade terakhir. Pada 2009, mereka tembus final, tapi kalah oleh Malaysia 0-1. Kali terakhir Vietnam juara pada SEA Games 1959 yang saat itu masih bernama South East Asia Peninsular Games (SEAP Games). Bahkan Vietnam kala itu masih disebut Vietnam Selatan.

Adapun Indonesia, sejak era milenium, sebelum 2019, dua kali mencapai final. Yakni pada 2011 dan 2013. Pada 2011 kalah oleh Malaysia dalam adu penalti dan pada 2013 kalah oleh Thailand 0-1. Dari tiga final di era milenium, inilah kali pertama Garuda Muda kalah paling telak. Tak berdaya. (jpc/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *