FootballOlahraga

Messi Stagnan, Cuqui Diklaim Terakhir

×

Messi Stagnan, Cuqui Diklaim Terakhir

Sebarkan artikel ini
DITEKEL: Penyerang Barcelona Lionel Messi mendapat tekel keras dari bek Real Madrid Marcelo, pada laga el clasico di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid (2/3) GETTY IMAGES

HARIANHALMAHERA.COM – Lionel Messi masih menjadi top scorer (26 gol) sekaligus top assist (14) setelah El Clasico edisi ke-244 kemarin (2/3). Namun, statistik bintang FC Barcelona itu tidak berubah dalam lima El Clasico terakhir. Atau sejak rival personalnya, Cristiano Ronaldo meninggalkan Real Madrid pada musim panas 2018.
Si Kutu–julukan Messi–semakin malu karena pacekliknya dalam keterlibatan gol di El Clasico kemarin ditonton langsung oleh Ronaldo di Estadio Santiago Bernabeu. Barca harus mengakui keunggulan Real dua gol tanpa balas sehingga statistik kemenangan kedua tim di El Clasico kini berimbang. Yakni, sama-sama 96 kemenangan.
Bek kiri Real sekaligus sahabat Ronaldo, Marcelo, menjadi sosok yang membuat Messi mati kutu. Contohnya menit ke-74. Bek asal Brasil itu melakukan sprint 30,9 kilometer per jam untuk kemudian me-nekling Messi dan membuyarkan peluang emas Barca menyamakan skor.
Bandingkan dengan kecepatan Messi yang hanya 29,5 kilometer per jam. Total, tiga kali Marcelo mampu mempecundangi Messi dengan tekel-tekelnya.
Nah, aksi Marcelo tersebut memperpanjang sulitnya El Pichichi La Liga itu jadi pembeda dalam tiga laga El Clasico beruntun. Kali terakhir, Messi jadi pembeda di El Clasico ketika head to head lawan CR7, pada jornada 36 La Liga 2017 – 2018.
Musim terakhir Ronaldo membela Los Blancos. Kala itu Messi dan CR7 masing-masing mencetak satu gol. ”Di mana Messi? Mana anak kecil itu? Dia hanya melihat ke tanah, dia tidak berani mendongakkan kepalanya,” kritik jurnalis El Chiringuito Edu Aguire, yang lebih dikenal dekat dengan CR7.
Hugo Orlando Gatti, mantan kiper timnas Argentina, ikut-ikutan mengkritisi Messi. ”Dia malam ini seperti pemain veteran saja. Dia turun bak pemain yang karirnya sudah habis,” sindir mantan portero River Plate dan Boca Juniors saat hadir sebagai bintang tamu di El Chiringuito, pasca El Clasico.
Yang lebih ironis, malam itu Messi tampil lebih efektif dibandingkan dari dua El Clasico sebelumnya. Tiga shots, dua on target, tapi nirgol. ”Tak mudah untuk lepas dari tekanan pemain seperti itu (Marcelo),” sebut entrenador Barca Quique Setien, dilansir laman Sport. Namun, dia menolak jika kegagalan Barca mencetak gol semata hanya karena Messi.
”Kami juga pemain lain. Tapi benar jika dia memang sangat penting bagi kami,” katanya. ”Semestinya kami tak mempersoalkan dia yang tak mencetak gol. Pemain yang lain juga punya peluang,” sambung Setien dalam debut El Clasico-nya itu. Selain dikalahkan Marcelo. Messi di laga ini juga dikalahkan Vinicius Junior. Vini, panggilannya, merampas rekor sebagai pembeda El Clasico yang termuda milik Messi. Gol di menit ke-71 dicetak Vini di usia 19 tahun 233 hari dan Messi mencetak gol pertamanya di El Clasico pada 2006 – 2007 saat berusia 19 tahun 259 hari. (jpc/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *