FootballOlahraga

Mengenang Ferrari versus Bartra

×

Mengenang Ferrari versus Bartra

Sebarkan artikel ini
ENAM TAHUN LALU: Momen saat Gareth Bale memperdaya Jose Manuel Pinto setelah melakukan solo run untuk mendahului Marc Bartra (kiri) dalam final Copa del Rey di Estadio Mestalla (17/11/2014). GETTY IMAGES

HARIANHALMAHERA.COM – Bicara pesepak bola tercepat, wide attacker Real Madrid Gareth Bale pernah mendapatkan predikat tersebut. Kemarin (17/4) kebetulan bertepatan dengan enam tahun momen Bale menegaskan statusnya sebagai sprinter lapangan hijau. Yakni, saat Bale membobol gawang FC Barcelona dalam final Copa del Rey 2014 di Estadio Mestalla.

Gol pada menit ke-85 itu tak hanya dikenang karena memastikan Real menang 2-1 sekaligus menjadi trofi pertama Bale bersama Los Merengues –sebutan Real. Melainkan juga dari cara The Welsh Wizard –julukan Bale– mengukir gol debut di El Clasico itu.

Ya, Bale menciptakannya dengan aksi solo run. Kecepatan  sprintnya mencapai 34,6 kilometer per jam. Pelari tercepat dunia saat itu, Usain Bolt, sampai memberikan pujian.  Begitu kencangnya, salah satu akun YouTube Madridista memberi judul cuplikan sprint Bale itu dengan ”Ferrari versus Bartra”.

Nama terakhir yang dimaksud adalah Marc Bartra, bek Barca yang disalip Bale dengan sprint kilatnya. Dari sisi kanan pertahanan Barca, Bartra gagal menghentikan laju Bale, yang kemudian memperdaya kiper Jose Manuel Pinto.

Baca Juga : Mengenang Ferrari versus Bartra

Sebagaimana dilansir harian olahraga Spanyol, AS, Bartra yang kini membela Real Betis belum bisa melupakan momen disalip Bale tersebut.  “Aku berubah dari yang awalnya sebagai pahlawan jadi seperti sampah,” ucap bek 29 tahun itu.

Bartra sempat mengoyak gawang Real yang dijaga Iker Casillas 17 menit sebelum bencana sprint Bale tersebut. Malam itu sekaligus menjadi laga debut Bartra di El Clasico. ”Itulah kenapa aku masih mengingatnya sampai saat ini. Aku seorang anak muda yang datang dari bawah untuk bermain melawan Real untuk kali pertama,” kenang Bartra yang sempat dua musim (2016–2018) membela Borussia Dortmund.

Bartra mengungkapkan, setelah laga usai, dirinya sangat terpuruk. Beruntung, ada Casillas yang datang memberinya semangat. ”Dia (Casillas) menghampiri untuk memberikan pelukan dan aku menyadari bahwa dia orang yang sangat baik,” tutur jebolan Akademi La Masia itu.(jpc/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *