Halbar

Tiga Desa di Loloda Krisis Air Bersih

×

Tiga Desa di Loloda Krisis Air Bersih

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

HARIANHALMAHERA.COM–Selain warga Desa Payo, Bobo, Saria, hingga Tuada di Kecamatan Jailolo, yang mengeluhkan minimnya ketersediaan air bersih, hal yang sama juga terjadi di Desa Tase, Kedi, dan Soasio, Kecamatan Loloda. Bahkan kondisi ini sudah berlangsung hampir setahun.

Salah satu warga Desa Tase, Asril Nate, kepada wartawan, Jumat (10/4), usai melapokan keluhan warga tiga desa itu ke DPRD Halmahera Barat (Halbar), mengaku suplay air bersih sudah berjalan sejak PDAM masuk di tahun 2016.

Namun kondisi itu, kata Asril, berjalan normal selama tiga tahun. Setelahnya, sering mengalami gangguan. Bahkan, kali ini lebih parah. “(Air) mati (macet) total selama 9 bulan. Karena mesin pompa dan pipa rusak,” katanya.

Dengan kondisi seperti itu, lanjut Asril, warga secara swadaya memanfaatkan dana desa untuk pengadaan pipa, dan langsung dilakukan pemasangan oleh masyarakat. “Warga sudah laporkan, orang PDAM bilang nanti diupayakan. Tapi sampai sekarang tidak ada perbaikan,” tuturnya.

Lantaran tak ada pasokan air bersih dari pipa PDAM yang sudah rusak, warga yang hendak mandi harus mengantre berjam-jam. “Kalau untuk sumber air tidak masalah, yang jadi masalah ini mesin pompa. Sudah tiga kali diganti, tetap rusak. Mesinnya tidak tahan lama,” katanya.

Asril mengaku pernah penyampaikan ke Direktur Utama PDAM di Jailolo. Namun informasi yang diterima, alatnya sementara dipesan di Jakarta. “Katanya nanti diusahakan di bulan ini (Maret),” ujarnya.

Ketua Komisi I DPRD Halbar, Jufri Muhammad, mengaku sangat menyayangka kondisi yang dirasakan oleh warga Loloda itu. Sebab di musim kemarau ini, mereka tidak merasakan nikmatnya air bersih.

“Sebagai ketua Komisi I, saya meminta PDAM secepatnya mengatasi masalah itu. Terkait harga pompa, di antara Rp 15 juta sampai Rp 30 juta, seharusnya PDAM sudah bisa ambil langkah. Walaupun itu dana suda ada, tinggal diurus pencairannya saja,” tuturnya.

Apalagi, menurut Jufri, jumlah pelanggan sekitar seribu lebih di tiga desa itu mayoritas beragama muslim. “Ini sudah menjelang Ramadan, tentu warga sangat membutuhkan air bersih untuk keperluannya,” jelasnya. (tr4/kho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *