HalbarHukum

Oknum PNS Dinsos Halbar Diduga “Sunat” Bansos Lansia

×

Oknum PNS Dinsos Halbar Diduga “Sunat” Bansos Lansia

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI Seorang ibu mengambil dana Bantuan Langsung Tunai. Foto: Wikipedia

HARIANHALMAHERA.COM – Kabar tak sedap datang dari Kabupaten Halmahera Barat (Halbar). Bantuan non-tunai dari Kementerian Sosial (Kemensos) yang diperuntukan untuk orang lanjut usia (lansia), diduga disunat oleh oknum tenaga pendamping Dinas Sosial Halbar.

Dugaan di tengah pandemi Covid-19 itu terkuak setelah enam kepala keluarga (KK), warga Desa Ake Tola, Kecamatan Sahu Timur, mengadu ke Ketua DPRD Halbar, Charles Gustan, Selasa (5/5).

“Warga mengaku, awalnya mereka diberi Rp 1,5 Juta oleh petugas. Tapi setelah uangnya diterima, petugas kembali mengambil Rp 1 Juta, dan menyerahkan ke warga Rp 500 Ribu. Setelah itu dilakukan dokumentasi sebagai laporan,” tutur Charles.

Ditambahkan Charles, dari keterangan yang diterima semestinya 8 KK. Tapi hanya 6 KK yang diberikan. Itu pun dari dana Rp 1,5 Juta, yang ditarik Rp 1 Juta dan Rp 500 Ribu untuk penyaluran.

“Pengaduan yang diterima itu sudah ditindaklanjuti ke Komisi II. Jadi mereka langsung memanggil Dinas Sosial untuk dimintai penjelasan,” katanya.

Wakil Ketua Komisi II, James Uang, mengaku, besaran bantuan bagi lansia usia 60 tahun ke atas itu sebesar 600 ribu per-KK. Semua disalurkan melalui rekening penerima. Disitu, Dinsos membantah adanya pemotongan tersebut.

“Bansos untuk lansia ini adalah bantuan terbaru dari Kemensos. Bantuanya di luar dari warga penerima bantuan langsung tunai, program keluarga harapan, maupun bantuan dalam bentuk sembako,” terangnya.

Ketua Komisi II, Nikodemus H. David, menegaskan, Komisi II bakal menindaklanjuti adanya pengaduan warga tersebut, dengan menghadirkan warga penerima untuk dikonfrontir dengan staf Dinsos.

“Dalam rapat tadi, perwakilan Dinsos bantah bahwa tidak ada pemotongan. Tapi keterangan mereka akan kami konfrontir dengan warga penerima bantuan pada Rabu (65) besok,” tegasnya.

Dijelaskan Nikodemus, berdasarkan data untuk jumlah penerima bantuan bagi lansia tersebut, sebanyak 5.817 KK. Dimana, data tersebut oleh DPRD juga diminta agar diverifikasi kembali, sehingga bantuan yang disalurkan tepat sasaran.(tr-4/Kho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *