FootballOlahraga

Tiga Laga Sudah Mengeluh

×

Tiga Laga Sudah Mengeluh

Sebarkan artikel ini
MAU MUNTAH: Striker RB Leipzig Timo Werner bersandar di papan iklan pinggir lapangan karena kecapekan dalam laga melawan Hertha BSC di Red Bull Arena. GETTY IMAGES

HARIANHALMAHERA.COM – Rencana La Liga menggeber laga setiap hari selama 32 hari berisiko kelelahan yang luar biasa bagi para pemain. Itu berkaca dari Bundesliga yang sudah kembali melanjutkan sisa kompetisi musim ini mulai 16 Mei lalu.

Bundesliga pun menyajikan jadwal rapat. Dan, baru menjalani tiga spieltag, sudah muncul keluhan dari der trainer klub-klub Bundesliga.

Kemarin (28/5) der trainer RB Leipzig (RBL) Julian Nagelsmann yang mengeluhkan jadwal rapat Bundesliga. Pelatih yang dijuluki Baby Mourinho itu pun menuding faktor tersebut sebagai penyebab performa anak asuhnya inkonsisten.

Di Red Bull Arena kemarin, RBL ditahan seri 2-2 oleh tamunya, Hertha BSC. Itu adalah hasil seri kali kedua tim berjuluk Die Roten Bullen tersebut dalam laga Bundesliga setelah restart. Sebelumnya, Marcel Sabitzer dkk tertahan 1-1 oleh SC Freiburg juga di kandang sendiri.

”Sulit bagi kami untuk memainkan permainan yang normal dalam ’pekan Inggris’ pertama ini setelah berbulan-bulan,” keluh Nagelsmann di laman resmi Bundesliga.

”Pekan Inggris” adalah istilah yang dipakai Nagelsmann untuk menyebut jadwal dengan selisih pendek selayaknya agenda padat di Premier League. Laga melawan Hertha memang dimainkan hanya berselang empat hari setelah RBL mempermalukan tuan rumah FSV Mainz 05 dengan lima gol tanpa balas di Opel Arena (24/5).

Hal tersebut tidak dialami Hertha. Sebab, anak asuh Bruno Labbadia itu memenangi derbi Berlin melawan Union Berlin (22/5). Artinya, kebugaran Vedad Ibisevic dkk lebih bagus ketimbang Sabitzer dkk. ”Mereka (Hertha, Red) memiliki waktu empat hari istirahat. Aku tidak tahu bagaimana jadwal pertandingan ini diatur,” ucap Nagelsmann yang baru berusia 32 tahun.

Pelatih termuda dalam sejarah Bundesliga itu tak pelak menuding DFL selaku operator kompetisi sebagai pihak yang bertanggung jawab atas jadwal buruk timnya. ”Kami akan mengajukan pembahasan masalah ini kepada DFL. Tetapi, sepertinya tak ada yang tertarik,” lanjut Nagelsmann.

Suara sumbang serupa muncul dari mulut der trainer Bayer Leverkusen Peter Bosz. Leverkusen juga main dua kali dalam empat hari. Yang sama, klub berjuluk Die Werkself itu juga tampil buruk ketika dihajar VfL Wolfsburg 1-4 di kandang sendiri, BayArena, pada Selasa malam waktu setempat (26/5).

Padahal, sebelumnya Lars Bender dkk tampil impresif ketika mempermalukan Borussia Moenchengladbach di Borussia Park dengan skor telak 3-1 pada 23 Mei malam waktu setempat.

Kepada Deutsche Presse-Agentur, Bosz menyebut jadwal restart Bundesliga tidak menguntungkan timnya. ”Senang sekali kompetisi dapat kembali berjalan. Benar, kami memang harus memainkan laga-laga Bundesliga dalam waktu sesingkatnya. Tetapi, ini terlalu singkat untuk kami,” tutur pelatih yang sudah dua musim menangani Leverkusen tersebut.

Selain RBL dan Leverkusen, Borussia Dortmund dan Bayern Muenchen juga menjalani Der Klassiker (27/5) dengan recovery yang minim. Tapi, Bayern yang bertanding lebih akhir tiga jam ketimbang Borussia Dortmund mampu menang 1-0. ”Mereka (Bayern, Red) diuntungkan dengan skuad yang lebih dalam dan kompetitif,” ucap gelandang serbabisa Borussia Dortmund Emre Can.(jpc/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *