PolitikTidore Kepulauan

BAGUS pun SALAMAT dan AMAN dari Pencalonan

×

BAGUS pun SALAMAT dan AMAN dari Pencalonan

Sebarkan artikel ini
Balon wali Kota Tikep Basri Salama (kanan) saat menerima rekomendasi PAN yang diserahkan langsung ketua umum Zulkifli Hasan di Kantor DPP PAN kemarin (19/8)

HARIANHALMAHERA.COM – Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota (Pillwali) Tidore Kepulauan (Tikep) dipastikan akan diikuti tiga pasangan calon (bapaslon)

Selain Petahana Capt Ali Ibrahim-Muhammad Sinen (AMAN) dan Salahudin Adrias-Muhammad Djabir Taha (SALAMAT), satu bakal pasangan calon (Bapaslon) yang sudah memenuhi syarat pencalonan adalah Basri Salama-Muhammad Guntur Alting (BAGUS).

Terpenuhinya syarat pencalonan BAGUS setelah keduanya kemarin resmi menerima rekomendasi dari Partai Amanat Nasional (PAN) yang memiliki tiga kursi di DPRD Kota Tikep.

Dengan diterimanya SK rekomendasi dari DPP PAN nomor PAN/A/Kpts/KU-SJ/259/VIII/2020 itu, secara akumulasi BAGUS sudah mengantongi tujuh kursi. Empat kursi sebelumnya didapat dari Nasdem (3 kursi) dan Hanura (1 kursi).

“Alhamdulillah, hari ini tanggal 19 Agustus 2020. Saya dan pasangan saya Muhamad Guntur Alting, resmi mendapat amanah berupa dukungan dari PAN. Maka syarat pencalonan kami cukup sebagai calon pada Pilwako Tikep,” terang Basri, Rabu (19/8).

Meski sudah memenuhi syarat pencalonan, namun mantan senator Malut itu menegaskan masih akan terus bersaing memburu rekomendasi sisa. Salah satunya dari Partai Golkar yang digadang-gadang akan diraih bapaslon Petahana.

Basri berharap kepada semua warga Tikep baik pendukung dan kandidat, agar menjadikan pilwakot sebagai ajang pertarungan persahabatan, serta Lebih mengedepankan ide dan gagasan membangun. Bahkan bila perlu bangun Tidore dengan semangat gotong royong.
“Semua yang bertarung sesungguhnya adalah sahabat bahkan ada yang masih ada hubungan keluarga,”ungkapnya.

Tidore adalah negeri para pejuang dan tempat lahir para pejuang tangguh, sehingga tidak boleh di rusaki hanya karena Pilkada dan kekuasaan semata. “Tidore harus di bangun atas dasar persaudaraan bukan atas dasar kepentingan sesaat. Tanah Tidore adalah tanah para sultan. Sebagai generasi penerus wajib bagi kita menjaga semangat para leluhur dengan tetap berpegang teguh pada falsafah Toma Loa Se Banari,”pungkasnya. (tr3/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *