Halut

Destinasi Wisata Halut Terkesan Diabaikan

×

Destinasi Wisata Halut Terkesan Diabaikan

Sebarkan artikel ini
Wisata Tanjung Bongo di Kecamatan Galela, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, (FOTO : KOMPAS.com/YAMIN ABD HASAN)

HARIANHALMAHERA.COM–Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di DPRD Halmahera Utara (Halut) mengkritik keras kinerja pemerintah daerah, terutama Dinas Pariwisata (Dispar) dalam mengelola destinasi wisata yang ada.

Sebab, sejumlah potensi wisata yang ada ternyata belum terdata di Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Belum adanya data base di kementerian tersebut, tentu festival Wonderfull yang merupakan ajang promosi pariwisata hingga budaya lokal Halut patut dipertanyakan. Karena sudah dua kali digelar dengan mengabiskan anggaran ratusan juta, hasilnya tidak diakui pemerintah pusat.

Irfan Soekoenae

Ketua Fraksi PKB Halut, Irfan Soekoenae, mengaku mengetahui masalah itu ketika melakukan koordinasi dengan kementerian terkait pengembangan pariwisata Halut, bahwa ternyata tidak ada satupun destinasi wisata Halut yang terdata.

”Saya jadi heran, kok bisa parwisata Halut belum terdata. Padahal setiap tahun pemda melalui Dinas Pariwisata selalu buat kegiatan promosi wisata, yaitu festival Wonderful yang menghabiskan anggaran daerah ratusan juta, tapi ternyata hasilnya, kata kasarnya, tidak diakui pusat,” kata Irfan, Kamis pekan kemarin (13/8).

Dari masalah ini, menurut Irfan, harus di evaluasi instansi teknis lantaran terkesan gagal dalam mengurus potensi wisata.

”Bagaimana kami di DPRD dorong parwisata lebih maju, sementara instansi teknis saja tidak mampu urus, setidaknya menyerahkan data base wisata di kementerian. Kalau sudah begini maka sebaiknya di evaluasi dinas terkait, atau dihilangkan saja festival Wonderful itu,” tandasnya.

Menurut dia, sampai saat ini Pemda Halut belum serius memberi perhatian terhadap destinasi yang ada di daerah. Padahal, destinasi yang dimilik bernilai ekonomis tinggi. Apalagi benda peninggalan perang dunia II sangat banyak di Halut.

“Kan ada banyak destinasi di Halut, ada dua talaga besar di daerah ini, belum lagi benda peninggalan perang, yaitu kapal Jepang namanya Tosimaru di Kecamatan Malifut dan belasan senjata meriam di Galela, yang pastinya memanjakan mata apabila dikelola, tapi ini terksesan diabaikan Pemda Halut,” ujarnya. (dit/Kho)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *