Mancanegara

WHO: Waspada Ada Pandemi Lain Usai Corona

×

WHO: Waspada Ada Pandemi Lain Usai Corona

Sebarkan artikel ini
Foto Disway

HARIANHALMAHERA.COM–Darurat kesehatan dunia mungkin akan lebih lama dari yang diperkirakan. Meski, vaksin corona sudah ditemukan dan manusia berhasil melawan virus dari kelelewar tersebut. Pasalnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan dunia bahwa harus bersiap menghadapi pandemi berikutnya usai virus corona.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, dunia harus lebih siap menghadapi pandemi berikutnya. Dia meminta negara-negara untuk berinvestasi dalam kesehatan masyarakat. “Ini bukan pandemi terakhir,” kata Tedros dalam jumpa pers di Jenewa seperti dilansir dari Aljazeera dan dikutip dari Jawapos.com.

Lebih dari 27,1 juta orang telah dilaporkan terinfeksi oleh virus Korona baru secara global. Dan lebih dari 888 ribu jiwa telah meninggal sejak kasus pertama diidentifikasi di China pada Desember 2019. “Sejarah mengajarkan kita bahwa wabah dan pandemi adalah fakta kehidupan. Tetapi ketika pandemi berikutnya datang, dunia harus siap, lebih siap daripada saat ini,” katanya.

Sebelumnya Para peneliti dari Western University of Health Sciences College of Veterinary Medicine, California, Amerika Serikat, telah menemukan lebih dari 30 jenis virus yang dapat menginfeksi manusia dalam dekade terakhir, dan lebih dari 75 persen virus ini berasal dari hewan. Para ilmuwan memperingatkan bahwa laju pandemi seperti Covid-19 meningkat secara dramatis karena aktivitas manusia.

Dimulai dengan SARS pada 2003, kemudian West Nile, Ebola, Zika, dan sekarang Covid-19. Pandemi ini semuanya berasal dari kelelawar yang menyebar melalui manusia melalui batuk dan bersin atau melalui nyamuk. “Bahwa semakin jelas bahwa waktu antara wabah ini semakin pendek. Ini tidak hanya mempengaruhi kesehatan tetapi juga ekonomi,” kata Profesor patologi Dr. Tracey MacNamara seperti dilansir dari Science Times, Jumat (4/9).

Selama beberapa dekade, para ahli seperti Dr. MacNamara dan Dr. Peter Daszak telah memperingatkan politisi dan publik bahwa hewan liar dan peliharaan membawa ancaman bagi manusia. Mereka percaya bahwa dunia tidak akan siap untuk menghentikan virus jika tidak ada pemantauan dan pengawasan yang tepat terhadap makhluk-makhluk ini.

Meski mungkin sudah terlambat untuk menghentikan virus Korona, para ilmuwan mengatakan bahwa ancaman semakin dekat setiap tahun. Penebangan hutan dan perubahan habitat hewan telah mendorong virus keluar dan masuk ke populasi manusia. Peneliti mendesak pemerintah untuk berinvestasi besar-besaran dalam upaya pencegahan untuk menghindari sejarah terulang seperti pandemi Covid-19.

Pencegahan yang mereka bicarakan adalah mengerahkan lebih banyak ahli biologi, ahli zoologi, dan dokter hewan untuk memantau hewan dan orang-orang yang berinteraksi dengan mereka. WHO memperkirakan sekitar satu miliar kasus dan jutaan kematian setiap tahun dapat ditelusuri kembali ke penyakit yang berasal dari hewan.

Sistem kebersihan dan sanitasi yang buruk menampung lebih banyak kuman yang menginfeksi manusia. Dengan semakin dekatnya interaksi antara hewan dan manusia, bakteri dan virus dari hewan dapat dengan cepat menyebar ke manusia.

Perdagangan ilegal hewan liar yang membawa bakteri dan virus mematikan tidak terdeteksi melintasi perbatasan yang semakin mengancam kesehatan manusia. Bakteri dan virus ini ditransfer melalui cairan tubuh seperti air liur, darah, urine, dan feses. Orang dapat terinfeksi melalui cara tidak langsung seperti tanah, tumbuhan, hewan, dan air.(jpc/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *