Halteng

Brimob dan Penyidik Dikerahkan ke Patani

×

Brimob dan Penyidik Dikerahkan ke Patani

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Penyidikan

HARIANHALMAHERA.COM–Insiden penyerangan terhadap tujuh warga Kecamatan Patani Timur Halmahera Tengah (Halteng) hingga berujung tewasnya tiga warga, langsung direspon cepat oleh Polres Halteng dengan menerjunkan tim penyidik beserta personil Brimob ke lokasi kemarin.

Kapolres Halteng AKBP Nico A Setiawan menuturkan, tim identifikasi sudah berada di Kecamatan Patani. Mereka nantinya akan membantu anggota Polisi di Patani utntuk mengevakuasi jasad korban atas nama Risno Muhlis sekaligus menyelidiki kasus tersebut.

BACA JUGA : Penyerangan Suku Togutil

Polisi kata dia akan melakukan autopsi kepada korban meninggal untuk memastikan identitas korban, luka-luka yang terjadi, dan lain sebagainya.   “Tim sudah berada di Patani yang dipimpin langsung Kasat Reskrim Polres Halmahera Tengah,” kata dia.

Karena itu, Nico mengimbau masyarakat untuk menyerahkan kasus ini ke pihak kepolisian. “Serahkan kepada kami untuk menyelidiki dan menyidik di lapangan,” katanya, Rabu (24/3).

BACA JUGA : Pelaku Pembunuhan Jarang Terungkap

Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Pemkab Halteng untuk melakukan langkah-langkah pencegahan agar kasus serupa tidak terjadi lagi. “Koordinasi ini perlu agar jangan terulang lagi,” katanya

Sementara itu, jasad Risno, satu dari tiga korban tewas yang sempat tertahan di hutan, akhirnya dievakuasi oleh tim gabungan TNI/Polri dibantu warga. Saat ini, jenasah pria asal Desa Soma Kecamatan Malifut itu tengah dalam perjalanan dari lokasi ke perkampungan warga.  “Pagi tadi (kemarin, red) aparat dan warga masuk mengambil jenazah,” kata Hannan, Warga Desa Masure kepada Harian Halmahera.

Hannan yang sempat terlibat dalam proses evakuasi dua jasad lainnya yakni Haji Masani dan Yusuf Kader mengatakan, proses evakuasi memang membutuhkan waktu lama. Sebab jarak lokasi korban dengan perkampungan cukup jauh. Untuk sampai ke TKP (tempat kejadian perkara), dibutuhkan waktu kurang lebih 6 jam.

Waktu tempuh yang sama juga dari TKP ke perkampungan. “Evakuasi jenasah pak Hi. Masani dan pak Yusuf kemarin, kami berangkat dari Desa Senin pagi jam 6 dan tiba di lokasi jam 12 siang,” ceritanya.

Saat tiba itu pun, mereka belum menemukan jasad kedua korban. Butuh waktu tiga jam untuk menemukan tubuh para korban yang rata-rata sudah dalam keadaan terpotong-potong itu. “Jam tiga siang jasad dibungkus dan langsung dibawa ke kampung,” katanya.

Menuut Hannan, perjalanan pulang saat itu ternyata lebih jauh dari saat mereka berangkat. “Jam 3 berangkat, sampai di kampung jam 2 malam. Jadi 12 jam,” katanya seraya mengaku dalam perjalanan tim yang terdiri dari anggota Polisi, TNI dan warga itu beberapa kali beristirahat di tengah hutan.

Dia mengaku, saat itu mereka sempat kesulitan saat mengevakuasi Risno. Sebab, jasadnya berada di sebelah kali Gowonle yang saat itu tidak bisa diseberangi lantaran banjir. “Saat evakuasi tadi (kemarin, red) jasad korban ditemukan di semak-semak. Tubuhnya dipotong-potong,” tuturnya.

BACA JUGA : Kecam Tragedi Pembunuhan Warga Halteng

Hal ini mengindikasikan jasad Risno dipindahkan oleh pelaku yang diduga adalah suku terasing. Bahkan, menurut penurutan Martawan, korban selamat, saat Risno ditinggalkan kala itu, jasadnya masih utuh. “Kami curiga korban dipindahkan oleh para pelaku orang tak dikenal itu lalu memotong tubuh korban,” sambungnya.

Kapolres Halteng AKBP Nico A. Setiawan membenarkan bahwa jasad Nico kini dalam proses evakuasi oleh tim gabungan TNI-Polri dan warga keluar dari hutan.”Tim bergerak sejak jam 8 pagi. Korban masih dihutan dan sedang dalam proses evakuasi oleh Tim Gabungan,” ucap Nico.

Dia menyebutkan, tim gabungan yang terlobat dalam evakuasi jasad Risno berjumlah sekitar 30 terdiri dari Brimob, Resmob, Koramil Patani, Satgas SSK 3/Weda Satgas Pamrahwan Yonarmed 8/105 Trk. Uddhata Yudha serta warga setempat.(tr1/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *