HARIANHALMAHERA.COM–Di tengah polemik impor beras yang nantinya akan berdampak pada petani, masyarakat di Desa Toliwang, Kecamatan Kao Barat, Halut, patut bersyukur. Sebagai sentra beras lokal, Presiden Direktur (Presdir) sekaligus pemilik PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) H Robert Nitiyudo Wachjo akan membeli 50 ton beras warga yang menumpuk dan belum laku terjual.
Pembelian ini sifatnya spontan. Saat itu, Kepala Desa Toliwang Yanto Ruba kepada H Robert menawarkan kerjasama dengan PT NHM, agar bisa memasarkan berasnya ke PT NHM. Alasannya, masyarakat Toliwang yang sebagian besar mata pencahariannya petani, sedang mengalami kendala terkait distribusi besar.
“Saat ini saja, tumpukan beras sebanyak 50 ton. Masyarakat sementara belum menanam karena masih mencari jalan keluar untuk menjual beras tersebut. Petani belum mendapatkan pasar yang tetap,” ujarnya.
Menanggapi itu, H Robert mengaku pihaknya bisa bekerja sama asalkan beras tersebut bisa masuk dalam pengujian laboratorium terlebih dahulu, setelah itu baru bisa lanjut dengan kerjasama. “Soal tumpukan beras tadi, coba hitung keseluruhan harganya. Saya akan membayar semua, tetapi dengan catatan beras tersebut dibagikan ke masyarakat yang tidak mampu di lingkungan lingkar tambang,” kata H Robert.
H Robert meminta pembagian beras untuk masyarakat yang tidak mampu itu 10 kg setiap orang. Pembagiannya pun harus dilakukan segera, mengingat dalam waktu dekat beras tersebut sangat penting bagi warga muslim yang akan menjalankan ibadah puasa.
Dari hasil hitung, beras 50 ton ini harganya mencapai Rp 500 juta. Saat itu juga langsung dibayar H Robert melalui SP PT NHM. “Ini untuk membantu perekonomian masyarakat lingkar tambang. Saya ingin masyarakat lingkar tambang sejahtera, tidak lagi masyarakat mengeluh terkait dengan perekonomian mereka,” pungkasnya.(cw/fir)
