Maluku Utara

Kemenag Berharap Separo Kuota Haji Bisa Berangkat

×

Kemenag Berharap Separo Kuota Haji Bisa Berangkat

Sebarkan artikel ini
Ratusan jemaah mengelilingi Kabah di Masjid al-Haram, dengan tetap menjaga jarak untuk melindungi diri mereka dari virus corona jelang ziarah haji di kota suci Muslim Mekah, Arab Saudi, Rabu, 29 Juli 2020. (AP Photo/Kompas)

HARIANHALMAHERA.COM–Kantor Wilayah (Kanwil) Kementrian Agama (Kemenag) Maluku Utara (Malut) hingga kini belum mendapat titik terang terkait kepastian pemberangkatan jamaah calon haji (JCH) ke tanah suci dari Kemenag RI.

“Kepastian berangkat juga belum pasti. Kepastian tidak berangkat juga belum pasti,” terang Kakanwil Kemenag Malut Sarbin Sehe kepada wartawan Senin (8/3)

Skema yang disiapkan Kemenag juga belum final. Sebab masih harus menunggu penetapan kuota terlebih dahulu. Sedangkan sampai saat ini Pemerintah Arab Saudi belum memberikan kuota. “Karena itu, skema keberangkatan juga belum disiapkan,” katanya.

Meski demikian, sebagai ikhtiar secara fisik tetap dilakukan persiapan dengan mengacu pada kuota tahun lalu. “Dengan pamdemi Covid -19  kita lakukan persiapan langka- langka misalnya pemerintah Arab Saudi buka kita dikasih kuota setengah saja berarti setengah kupta itu kita lakukan persiapan secara baik,” jelasnya.

Secara logika, dia memperkirakan dengan belum dibukanya masjidil haram untuk umum hingga saat ini, mustahil jika kuota ibadah haji tahun ini akan dikembalikan ke kuota semul.

“Artinya semakin dekat penyelanggaraan Haji sepertinya agak sulit membuka kuota sepenuhnya. Kita melakukan persiapan dengan kuota ikhtiar setengah kalau pemerintah Arab Saudi mengizinkan setengah kuota kita juga siap,” akunya.

Jika nantinya penyelenggaraan ibadah haji tahun ini benar-benar dibatalkan seperti yang terjadi tahun 2020, maka tentu akan berdampak pada panjangnya jumlah daftar tunggu (waiting listr) haji. “Misalnya ternate antrian saat ini 17 tahun, berarti bertambah menjadi 19 tahun. kalau 17 tahun dengan kuota di Ternate kurang lebih 200 berarti sudah banyak. Paling rendah Mortai dan Taliabu, daftar antrianya 13 tahun,” bebernya.(lfa/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *