HARIANHALMAHERA.COM–Pemkab Halmahera Tengah (Halteng) akhirnya merespon aksi blokade jalan yang dilakukan puluhan warga Desa Sibenpopo sebagai bentuk protes atas belum dilakukannya ganti rugi tanaman perkebunan mereka yang digusur Pemkab untuk pembangunan jalan.
Kepala Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Halteng Samsul mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan turun mengidentifikasi jumlah tanaman warga yang ada di Kecamatan Patani Barat dan Kecamatan Weda Timur yang terkena gusuran. “Agar ketika pembayaran sesuai dengan kerugian tanaman. Sebab, apabila tidak diidentifikasi maka akan terkesan asal-asalan,” kata Samsul, (2/3).
Dia memastikan, ganti rigi tanaman warga yang digusur itu dilakukan dalam bulan ini. Namun itupun tergantung pihak Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). “Kalau sudah ada Pencairan dari keuangan, maka akan dilakukan proses pembayaran,”terangnya.
Dikatakan, pembayaran ganti rugi kali ini berbeda dengan sebelumnya. Dimana pembayaran lahan tanaman sebelumnya dilakukan secara manual, sedangkan kali ini ditransfer langsung ke rekening masing-masing pemilik tanaman. “Saat identifikasi sekalugus akan diambil rekening masing-masing warga,” tukasnya. (tr1/pur)
