FootballOlahraga

Diawali Menelan Ludah Sendiri

×

Diawali Menelan Ludah Sendiri

Sebarkan artikel ini
Pelatih Timnas Jerman Joachim Loew

HARIANHALMAHERA.COM – Euro 2020 merupakan turnamen mayor terakhir Joachim Loew setelah hampir 15 tahun menukangi Jerman. Mampukah der trainer yang akrab disapa Jogi itu menutup karier bersama Die Mannschaft dengan trofi juara?

ERA baru Die Mannschaft. Begitulah yang diproklamasikan Jogi pada 2019. Era baru yang dimaksud Jogi adalah Die Mannschaft mulai meninggalkan trio pemain senior kala meraih juara Piala Dunia 2014 di Brasil.

Mereka adalah second striker Thomas Mueller serta duo bek tengah, Mats Hummels dan Jerome Boateng. ”Bahkan, saya tidak akan memikirkannya (memanggil kembali trio senior, Red) andai kami benar-benar membutuhkannya,” ucap Jogi kala itu seperti dikutip The Guardian.

Jogi memang telanjur pede (percaya diri) bahwa wajah baru Die Mannschaft dengan dominasi pemain muda juga bisa berprestasi. Tetapi, yang terjadi adalah performa Jerman hancur-hancuran dalam dua tahun terakhir. Termasuk dua momen memalukan setahun terakhir.

Yaitu, ketika dihabisi setengah lusin gol oleh Spanyol dalam UEFA Nations League pada 18 November 2020. Atau, saat debutan Euro 2020, Makedonia Utara, bisa mempermalukan Manuel Neuer dkk 1-2 di MSV-Arena, Duisburg, pada matchday ketiga kualifikasi Piala Dunia 2020 (1/4). Total dalam 22 laga di semua ajang tahun ini, gawang Neuer kebobolan 29 gol!

Hal itu menjadi sinyal bahaya bagi Jerman di Euro 2020. Apalagi, Die Mannschaft berada di grup tricky bersama Prancis, Portugal, dan Hungaria. Jogi seolah dibayangi mimpi buruk di Piala Dunia 2018 ketika Jerman harus angkat koper lebih awal (di fase grup).

Kondisi yang membuat Jogi kini menelan ludah sendiri. Minus Boateng, pelatih 61 tahun itu memanggil Mueller dan Hummels. Keduanya main lagi setelah absen 31 bulan ketika Jerman ditahan 1-1 oleh Denmark dalam international friendly match di Tivoli Stadion Tirol, Innsbruck, (3/6). Dua pemain itu sama-sama bermain penuh alias 90 menit.

”Keduanya (Mueller dan Hummels, Red) masih memegang peran penting. Terutama Hummels, dia harus menjadi pemimpin di sektor pertahanan,” kata Berti Vogts, mantan pelatih Jerman, kepada Rheinische Post.

Bahkan, mantan gelandang Die Mannschaft Bastian Schweinsteiger menyebut tidak ada salahnya jika Jogi turut menyertakan Boateng. ”Karena ajang seperti Euro itu tentang pengalaman,” ucap pria yang menjadi pandit ARD dalam laga ujicoba Jerman itu seperti dilansir laman Sport1.

Di antara 26 pemain dalam skuad Jerman untuk Euro 2020, Mueller dengan 101 caps menjadi pemain paling berpengalaman selain gelandang Toni Kroos. Disusul Neuer (99 caps) dan Hummels (71 caps).

Menanggapi performa Mueller dan Hummels, Jogi tidak bisa memungkiri bahwa Die Mannschaft masih membutuhkan duo tersebut. ”Meski butuh penyempurnaan, keduanya bermain bagus,” kata Jogi.

Di sisi lain, seperti dikutip Sportbuzzer, Hummels menyatakan bahwa dirinya dan Jogi butuh menjalin komunikasi lebih intens setelah terpisah dua tahun. ”Kami banyak bertukar pesan singkat maupun telepon dalam enam bulan terakhir. Tapi, itu belum cukup untuk mencari solusi pertahanan terbaik bagi timnas Jerman,” papar pemain Borussia Dortmund tersebut.(jpc/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *