Halut

Pasien Covid Halut Didominasi Pasien Isoman

×

Pasien Covid Halut Didominasi Pasien Isoman

Sebarkan artikel ini
EDUKASI PROKES: Tim Satgas Covid-19 Halut, yakni dari TNI, Polri, dan Satpol PP gencar melakukan razia sekaligus edukasi pentingnya prokes untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona. Tampak tim Satgas menyambangi pedagang ikan di Pasar Modern Tobelo, beberapa waktu lalu.(foto: Kodim Tobelo)

HARIANHALMAHERA.COM–Data Satgas Covid-19 Provinsi Malut, kasus aktif Kabupaten Halut per Senin (26/7) mencapai 1.184 kasus. Dari ribuan kasus itu, sebanyak 1.175 pasien dilaporkan melakukan isolasi mandiri (isoman). Hanya 9 pasien yang mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit.

Informasi ini di satu sisi tentunya sangat mengembirakan. Paslanya, orang-orang yang melakukan isoman umumnya hanya mengalami gejala covid yang ringan atau bahkan tanpa gejala sama sekali. Hanya saja di sisi lain, tidak jelas prosedur pengawasan pasien isoman yang dilakukan Satgas Covid-19 Halut.

Sebagaimana kata Kasat Binmas Polres Halut Iptu Nimrod Muman, saat mengikuti rapat evaluasi bersama dengan Satgas Covid-19 Halut terkait dengan Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Masyarakat (PPKM) Mikro, di Posko Satgas Cobvid-19 Halut di Gedung Hibualamo, Senin (26/7).

“Kami hanya memberikan masukan kepada Tenaga Kesehatan, agar memberikan data pasien covid-19 kepada Bhabinkamtibmas dan Babinsa di masing-masing desa guna melakukan pengawasan dan pemantauan ketika pasien melakukan isolasi mandiri di rumahnya,” kata Nimrod.

Dia juga menyampaikan terkait dengan penanganan covid-19. Halut menurutnya, dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, semua pihak harus menyatukan persepsi bahwa masyarakat yang terpapar covid-19 bukan aib melainkan penyakit.

“Dalam penerapan PPKM mikro di tingkat desa, harus diawali dengan perencanaan dan pembentukan, sehingga alurnya jelas dan tidak carut-marut dalam pelaksanaannya yang bertujuan memudahkan fungsi kontrol dan pengawasan,” terangnya.

Salah satu masalah yang dihadapi banyaknya pasien isoman, yakni ketersediaan obat, vitamin, dan suplemen. Banyak yang mengaku bingung mencari obat, vitamin, dan suplemen untuk meningkatkan imunitas tubuh. Paling banyak hanya vitamin C, namun untuk vitamin D sangat jarang.

Kondisi ini diperkuat pernyataan Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan (Dinkes), Halut, dr Amanda Ray Ray. Katanya, stok obat di Kabupaten Halut mulai menipis. “Saat ini ketersediaan obat-obatan sudah berkurang, baik di Dinkes maupun apotek yang di Halut. Untuk itu kami berharap pemkab dapat mengatasi hal tersebut guna menghindari kelangkaan obat-obatan. Apalagi sekarang ini banyak masyarakat yang sakit, sehingga membutuhkan obat-obatan,” katanya.

Terkait data pasien yang isomandia mengaku Dinkes dan Puskesmas akan berkoordinasi dengan petugas tingkat desa, yakni Kades, Bhabinkamtibmas, dan Babinsa, terkait dengan data masyarakat yang terpapar covid. “Ini guna memudahkan pemantauan dan pengawasan,” tutupnya.

Sementara itu, dalam rapat hadir juga Kaban Balitbang Pemkab Halut Mus Pasimanyeku, Kadis Kominfo Deky Tawaris, Kabag Ops Polres Halut AKP Ranto Eko Mardayanto, Pasi Ops Kodim 1508 Tobelo Kapten Arh. Muhammad Ali. Kemudian Kasat Intelkam Polres Halut Iptu M Nur Abdul Latif Al Waro’i, Kapolsek Tobelo Iptu Aktuin Moniharapon, Kepala Dinkes Halut Muhammad Tapi Tapi, Camat Tobelo Samuel Koyoba, Puskesmas Tobelo, serta Kepala Desa Gura, Gamsungi, dan Kepala Desa Rawajaya.

Kepala Diskominfo Deky Tawaris menyampaikan bahwa evaluasi penerapan PPKM Mikro, saat ini banyak masyarakat yang positif covid-19. Dia menyebut situasi ini  tidak dapat berharap kepada dokter maupun tenaga kesehatan, jika masyarakat banyak yang tidak mengikuti Prokes.

“Target Satgas pada pekan ini yakni Pasar Wosia, Pasar Modern, Pasar Inpres dan Pasar Buale karena berdasarkan pemantauan kami ditempat tersebut banyak yang tidak menggunakan masker, sehingga ini menjadi sasaran kita untuk melakukan razia,” jelasnya.

Apabila dalam pelaksanaan edukasi PPKM Mikro masih terdapat masyarakat yang tidak mematuhi Prokes, lanjutnya, maka diingatkan apabila peringatan tidak diindahkan harus diambil tindak tegas, terutama dengan masih banyaknya pelaksanaan acara malam. “Satgas harus melakukan tindakan, sehingga kerumunan di malam hari juga perlu ditiadakan,” tegasnya.(cw/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *