Halut

Petani Keluhkan Pembagian Bantuan Dinas Pertanian Halut

×

Petani Keluhkan Pembagian Bantuan Dinas Pertanian Halut

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi : Petani Holtikultura memanen cabai (Foto : ANTARA/Yusuf Nugroho) Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Asosiasi Petani Minta Produk Hortikultura Bisa Diserap", Klik selengkapnya di sini: https://ekonomi.bisnis.com/read/20190114/99/879466/asosiasi-petani-minta-produk-hortikultura-bisa-diserap. Author: Newswire Editor : Fajar Sidik Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini: Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS

HARIANHALMAHERA.COM–Petani Hortikultura di Kecamatan Tobelo Utara mengeluhkan bantuan yang diberikan Dinas Pertanian (Distan) Halut. Mereka menganggap pembagian bantuan tidak merata. Karena sebagian kelompok belum terdaftar di penyuluh pertanian.

Salah satu masyarakat yang tidak mau di korankan namanya mengaku, selama ini Distan ketika memberikan bantuan terhadap petani tidak merata, bukan hanya sekali tetapi hal ini sudah berulang kali terjadi. Sudah banyak petani mengeluh. “Kami hanya meminta kepada Distan Halut, jika membagikan bantuan harus melihat kelompok yang sudah terdaftar di penyuluh. Jangan dibagi karena ada sistem pendekatan,” ucapnya, Senin (15/11).

Pihaknya juga meminta jika Distan memberikan sumbangan harus melakukan survei terlebih dahulu, agar memastikan kelompok-kelompok mana yang sudah terdaftar di penyuluh pertanian, sehingga bantuan yang diberikan sudah tepat sasaran. “Jika memberikan bantuan minimal Distan harus turun langsung ke lokasi, sehingga petani juga puas dan tidak ada kecemburuan satu sama lain,” jelasnya.

Terpisah, Kepala Distan Halut Daud ketika dikonfirmasi mengatakan pembagian bantuan kepada petani sementara ini masih disesuaikan karena Dana Insentif Daerah (DID) terbatas. Saat ini kelompok tani yang terdaftar di Dinas Pertanian sebanyak 400 kelompok, sehingga pihaknya memberikan bantuan dilihat dari keaktifan kelompok.

“Kami saat ini kekurangan anggaran. DID di Halut juga terbatas, sehingga setiap kelompok yang ada dan mendapatkan bantuan hanya satu kelompok tidak bisa lebih. Karena banyak kelompok yang ada di Halut,” ujarnya.

Dia mengaku akan melakukan identifikasi terhadap kelompok tani yang ada di Halut. Selain sebagian kelompok sudah tidak aktif, juga karena sistem sudah berubah. “Semua anggota kelompok harus di update menggunakan sistem online. Satu nama dalam satu kelompok,” pungkasnya.(cw/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *