HARIANHALMAHERA.COM–Kehadiran PT IWIP ternyata turut berdampak pada meningkatanya kasus infeksi saluran Pernapasan (Ispa) secara sugnifikan di Desa Lelilef Kecamatan Weda Tengah.
Buktinya, tahun ini jumlah penderita ISPA di Lelilef sudah mencapai 700, naik 300-200 kasus dibandingkan tahun 2020 yang hanya 400-500.
“Kasus penderita Ispa khusus Desa Lelilef, yang masuk sebagai desa lingkar Tambang tersebut meningkat, dan paling banyak ditemukan dari 700 kasus ini, dialami masyarakat lokal sebanyak hampir mendekati 500 orang, “kata Kadis Kesehatan, Lutfi Djafar.
Menurutnya, peningkatan kasus ISPA di Desa Lelilef ini dipengaruhi maraknya debu material dari perusahaan. “Kasus Ispa terbanyak dikarenakan, safety masyarakat yang kurang baik. Namun, untuk karyawan sendiri kurang karena diterapkan safety yang baik,”ucap Kadis.
di Halteng, dari 10 kasus penyakit, Ispa paling tinggi tiap tahun. “Yang membuat meningkat juga, karena faktor dari masyarakat alergi debu, membuat penyakit Ispa cepat kenal,”pungkasnya. (tr1/pur)
