HalutPeristiwa

Tahanan Kejari Halut Meninggal di Lapas

×

Tahanan Kejari Halut Meninggal di Lapas

Sebarkan artikel ini
Korban saat dipulangkan ke rumah duka (Foto : Sandros/Harian Halmahera)

HARIANHALMAHERA.COM–SH alias Superson (32), salah satu tahanan Kejaksaan Negeri (Kejari) Halut, senin (7/3) dikabarkan telah meninggal dunia di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tobelo.

Tersangka kasus penganiyaan yang merupakan warga domisili Desa Yaro Kecamatan Tobelo Timur Kabupaten Halut itu berdasarkan informasi yang diterima dari pihak Lapas Kelas IIB Tobelo bahwa memiliki riwayat penyakit bawaan berupa asma (sesak nafas). Korban sebelum di titip ke Lapas Tobelo disebut sudah dalam kondisi tidak sehat. Bahkan dalam keadaan sakit saat menjalani pemeriksaan dan penahanan di Polres Halut maupun Kejari Halut.

Kapala seksi (Kasi) Bimbingan Narapidana dan Anak Didik (Binadik) Lapas Kelas IIB Tobelo, Muhlis Marsaoly, membenarkan adanya salah satu tahanan titipan Kejari Halut yang meninggal tersebut.

“Iya ada tahanan titipan meninggal dunia pagi tadi (kemarin). Saat melakukan apel pagi, petugas penjagaan sempat mendatangi korban sekitar pukul pukul 09.00 wit  untuk mengontrol kondisi korban dan sempat menanyakan kesehatan korban dan korban pun menyampaikan kalau kesehatannya baik-baik saja, tidak sakit lagi,”katanya.

Setelah apel pagi menurut Muhlis, mereka dapat laporan dari rekan-rekan satu kamar dengan korban bahwa dia sudah dalam kondisi tak sadarkan diri sehingga petugas pun bergegas untuk kroscek.

“Setelah itu melihat korban tak sadar diri, kami membawa korban ke RSUD Tobelo untuk diberikan penanganan medis, yang ternyata menurut keterangan dokter bahwa korban sudah meninggal ketika masih dalam perjalanan ke rumah sakit,”ungkapnya.

Muhlis menambahkan, korban sendiri sempat menyampaikan pada penyidik bahwa dirinya menderita penyakit asma (sesak nafas).”Sebelum kami menerima di Lapas, dia sudah dalam kondisi tidak sehat sejak dari tanggal 25 Februari 2022. Korban saat itu dalam terlihat batuk-batuk sehingga kami sempat takut jangan sampai terpapar covid sehingga kami titipkan di ruang Mapinali dan tetap mengontrol kondisi korban,”terangnya.(dit)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *