HARIANHALMAHERA.COM–Sah. Dewan Kabupaten (Dekab) Halmahera Utara (Halut) punya penghuni baru. Sebanyak 25 anggota dewan baru saja diambil sumpah janji. Pastinya masyarakat berharap para legislator setia dengan sumpah janji yang diucapkan saat pelantikan, kemarin.
Pelantikan anggota dewan baru digelar melalui rapat paripurna, sebagaimana Surat Keputusan Gubernur Maluku utara Nomor: 475 KPTS/MU 2019 tentang Peresmian Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota DPRD Kabupaten Halmahera Utara Masa Bakti 2019-2024.
“Berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan tugas pokok pimpinan sementara DPRD adalah, memimpin rapat-rapat DPRD, memfasilitasi pembentukan fraksi, menyusun rancangan peraturan tata tertib DPRD, dan melaksanakan proses penetapan pimpinan DPRD definitif,” jelas ketua DPRD Sementara Oni Pulo, mengawali sidang perdana.
Di sisi lain, acara pelantikan diwarnai aksi demonstrasi mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Beberapa orator GMKI menilai, dewan punya banyak tugas di sisa satu tahun masa jabatan bupati dan wakil bupati Halut.
“Banyak proyek yang belum dituntaskan. Seperti proyek normalisasi sungai Wailamo yang sudah ditetapkan dalam APBD-P 2019, proyek pembangunan tower di Kao Barat, proyek multy years jalan Galela Loloda antara segmen satu sampai segmen tiga. Ini harus diseriusi legislator baru,” koar mereka.
Selain itu, mereka meminta Dekab Halut yang baru untuk tidak diam dan mencari solusi berkaitan dengan harga komoditi kopra yang belum stabil dan masih mengancam ekonomi keluarga para petani kopra. “Kami menguji komitmen anggota DPRD yang baru, mampukah mendesak pemerintah agar segera tuntaskan harga komoditi kopra,” desak mereka.(fik/fir)