HARIANHALMAHERA.COM– Meski telah menetapkan Angaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2023 sebesar Rp 1,2 triliun, namun hingga memasuki akhir tahun 2023 ini ternyata dari besaran anggaran tersebut penyerapannya masih dibawah 50 persen. Hal itu terjadi lantaran banyak rancangan PAD (Pendapatan Asli Daerah) yang meleset.
Sekda Halut, Erasmus J. Papilaya, mengatakan bahwa minimnya penyerapan anggaran Pemda Halut ini, karena apa yang ditetapkan dalam APBD ternyata tidak sesuai dengan yang diharapkan di lapangan, dimana belanja daerah dan pemasukan tidak berbanding sehingga berdampak pada penyerapan anggaran yang tidak maksimal hingga pertengahan tahun 2023 ini.
“Mungkin kita ketahui bersama bahwa PAD Halut ini cukup besar dan itu dimasukan dalam APBD, akan tetapi apa yang kami harapkan itu tidak maksimal, sehingga penyerapannya masih lemah,”katanya, saat di konfirmasi awak media di kantor Bupati Halut, Selasa (8/8).
Tak hanya masalah penyerapan anggaran APBD yang lemah lanjut Sekda Halut, ternyata ada beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), PUPR, DKP, Distan, Disperindag dan Dinas Perkim yang mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) tematik pun masih lemah dalam menyerap anggaran tersebut, dimana hingga saat ini baru mencapai 25 persen penyerapan anggaran tersebut.
“Untuk syarat penerimaan DAK tematik di bagi menjadi tiga triwulan, sampai pada bulan ini semua Dinas baru menerima DAK tematik triwulan I,”ungkapnya.
Sekda Halut pun berharap OPD yang mendapatkan DAK tematik tersebut mempercepat melakukan penyerapan, karena ini sangat penting untuk kebutuhan daerah.
“Saya meminta OPD yang mendapatkan DAK tematik ini mempercepat penyerapan, karena sudah mau masuk penghujung tahun ini baru triwulan I yang dikucurkan,”pintanya.(sal)