HARIANHALMAHERA.COM – PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) kembali memberikan bantuan ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Halmahera Utara (Halut). Bantuan tersebut sebagai upaya peningkatan pelayanan di bidang kesehatan.
Sebelumnya, perusahaan dibawa pimpinan Haji Robert Nitiyudo Cahjo ini sempat menyalurkan bantuan berupa bahan kebutuhan pokok hingga alat pelindung diri (APD) dalam menghadapi pandemi Covid-19.
Dan kali ini, NHM menyumbang satu unit mesin Real Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Bantuan tersebut untuk membantu Pemkab Halut dalam mendiagnosis penyakit Covid-19.
Mesin PCR tersebut tiba pada Rabu (21/10) kemarin dan langsung ditempatkan sementara di Laboratorium Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tobelo.
Pejabat sementara (Pjs) Sekretaris Daerah Halut, Yudhiahart Noya, mengatakan bantuan mesin RT-PCR dari Presiden Direktur PT. NHM untuk Pemkab Halut itu, bertujuan membantu meningkatkan pelayanan kesehatan.
“Khususnya mendukung kerja-kerja Satgas Covid-19 Halut dalam penanganan virus secara cepat. Jadi mesin RT-PCR ini akan ditempatkan di RSUD Tobelo,” katanya.
Menurut mantan Kepala Dinas Perhubungan Halut ini, jika tidak ada halangan maka diupayakan pada pekan depan atau tepatnya di hari Senin, mesin PCR tersebut sudah dapat difungsikan.
“Mulai besok (hari ini, red), teknisi melakukan penyetelan alat, setelah itu kami bersama managemen PT. NHM meresmikan operasionalnya di RSUD Tobelo,” katanya.
“Kami atas nama Pemkab Halut dan mewakili masyarakat Halut menyampaikan terima kasih kepada Presiden Direktur PT. NHM Haji Robert Nitiyudo atas sumbangan yang berharga dan mulia ini,” katanya menambahkan.
Terpisah, Amin Anwar, perwakilan PT Indotan Halmahera Bangkit-pemegang saham mayoritas PT. NHM, mengatakan bahwa Covid-19 merupakan masalah besar sehingga diperlukan langkah antisipasi, terutama mempercepat penanganan terhadap pasien, maka salah satu solusi adalah hadirkan mesin RT-PCR.
“Sekarang alatnya sudah ada di RSUD Tobelo. Jadi ini merupakan bentuk perhatian Presiden Direktur PT. NHM Haji Robert Nitiyudo ,” terangnya.
Amin menjelaskan, mesin yang diberikan ke Pemda Halut itu adalah PCR EABBOTT 2000. Alat tersebut dinilai terbaik di kelasnya. Karena buatan Amerika dan jauh lebih bagus dibanding alat PCR yang dimilki PT.NHM.
“PT.NHM juga akan membiayai operasional alat tersebut, mulai dari tenaga laboratorium sampai reagen dan ada juga mesin VTM (Viral Transfort Media),” jelasnya.
Sebenarnya, lanjut Amin, ada dua mesin PCR di Kabupaten Halut, satu ditempatkan di PT.NHM dan satunya lagi di RSUD Tobelo. ”Jadi yang di PT. NHM itu untuk internal karyawan, sedangkan di RSUD Tobelo melayani untuk umum,” pungkasnya.
Sementara, Pengelola Laboratorium RSUD Tobelo, DR Jubhar Mangambulude, menyampaikan apresiasi dengan adanya bantuan mesin PCR dari Presiden Direktur PT. NHM Haji Robert Nitiyudo dan Bupati Halut Frans Manery.
Sebab kehadiran alat canggih ini dipastingkan meningkatkan pelayanan kesehatan di Halut. “Tentu kami sangat berterima kasih kepada Pak Bupati dan Pak Robert, karena dari hasil percakapannya sehingga mesin PCR ini bisa ada,” ungkapnya.
Alat ini, menurut dia, setidaknya dipakai untuk mengelola, mengukur, hingga menganlisis sampel virus yang ada di wilayah Halut.
“Idealnya alat PCR ini tidak hanya untuk amplifikasi dan deteksi Covid-19, tetapi dalam perkembangannya di dunia mikrobiologi dan medik dapat juga mendeteksi virus malaria, HIV/Aids, tubercolosis, virus atau bakteri lainnya,” jelasnya.
Di sisi lain, lanjut dia, untuk pemda dapat dipakai sebagai dasar mengembangkan Medical Riset Center di Halut ke depan dengan menghadirkan Laboratorium di daerah.
“Jadi saya juga ikut membantu mengelola managemen di sini. Saya punya pengalaman 10 tahun bekerja di PCR pada University Amsterdam Belanda dan pengalaman itu bisa dipakai untuk berbagi dengan rekan-rekan di RSUD Tobelo. Jadi mungkin itu pertimbangannya, sehingga Bupati meminta saya membantu rekan- rekan di RSUD Tobelo,” terangnya.
Juru bicara Satgas Covid-19 Halut, Deky Tawaris menambahkan, jika mesin PCR sudah dioperasikan maka akan melayani sampel tes Swab dari daerah tetangga.” Kabupaten terdekat bisa juga mengirim sampel tes swab di laboratorium RSUD Tobelo,” katanya.
Soal operasional dan pengelolaan alat ini, menurut Deky, masih ditanggung oleh PT. NHM. Sedangkan Pemda Halut hanya disediakan sumber daya manusia atau tenaga medisnya.
“Ada banyak manfaat terkait alat ini (mesin PCR). Selain membantu kita semua dan bisa jadi kehadiran mesin ini menopang pendapatan daerah jika ada pembahasan selanjutnya,” tukasnya. (dit/kho)
Respon (1)