Halut

Lembaga Pemuda Adat Boeng Minta Maaf ke Presdir PT NHM

×

Lembaga Pemuda Adat Boeng Minta Maaf ke Presdir PT NHM

Sebarkan artikel ini
MINTA MAAF : Pemuda-pemudi yang tegabung dalam Lembaga Adat Pemuda Boeng (Lepa Boeng)

HARIANHALMAHERA.COM–Lembaga pemuda adat Boeng yang sebelumnya menolak dan memprotes sejumlah kebijakan, hingga mengeluarkan kalimat-kalimat tak pantas yang sifatnya memfitnah terhadap Presiden Direktur (Presdir) sekaligus pemilik PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) H Robert Nitiyudo Wachjo, akhirnya meminta maaf.

Melalui pernyatan tertulis yang diterima Harian Halmahera, sebagai manusia tidak terlepas dari kekeliruan, kekurangan, bahkan ketidakmampuan dalam mengontrol emosi, sehingga dalam narasi mengeluarkan kalimat yang membuat ketersinggungan. “Pada prinsipnya kami selaku anak-anak muda yang tergabung dalam Lembaga Pemuda Adat (LEPA BOENG) tidak berniat untuk menghina ataupun mencemarkan nama baik pemilik saham terbesar dalam perusahan yang ada di tanah Gosuwong,” tulis LEPA BOENG.

Disebutkan lagi, berbagai macam pertimbangan telah dilalui. Salah satunya, kalimat tak pantas itu  tidak sesuai dengan semua yang telah dilakukan manajemen PT NHM. “Sekali lagi, kami atas memohon maaf yang sebesar-besarnya jika kata-kata kami membuat Pak Presdir tersinggung dan marah.”

Mereka menyebutkan, pada prinsipnya LEPA BOENG hanya ingin mengkritisi praktek KKN yang masih terjadi di perusahaan, yakni tidak seimbangnya kuota tenaga kerja, titipan elit, dan lain sabagainya. “Kami hanya ingin perusahaan bisa transparan dan adil bagi masyarakat lingkar tambang,” tulis LEPA BOENG.

Dalam surat permohonan maaf, juga tertulis, aksi yang selama ini dilakukan tidak lain bagin dari kontrol pemuda terhadap sisa-sisa kebiasaan lama yang masih bercokol di tubuh PT NHM saat ini. “Karena itu, permohonan maaf ini bukan berarti akan menghentikan kontrol kami terhadap perusahaan,” ujar mereka.

“Sebenarnya kami siap bergandengan tangan, asalkan perusahaan benar-benar transparan, adil, dan tentunya menghapus kebiasaan-kebiasaan lama dalam perusahaan, sehingga tidak membodohi apalagi merugikan masyarakat lingkar tambang,” kata Mesak Habari, salah satu pemuda Adat Boeng yang dihubungi terpisah.(fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *