Halut

Potensi Cuaca Ekstrim Diperparah Abu Vulkanik

×

Potensi Cuaca Ekstrim Diperparah Abu Vulkanik

Sebarkan artikel ini
HUJAN ABU: Aktivitas masyarakat terlihat lenggang akibat abu vulkanik Gunung Dukono yang sudah beberapa hari menyelimuti Kota Tobelo dan sekitarnya.(foto: Rifli/Harian Halmahera)

HARIANHALMAHERA.COM–Potensi cuaca ekstrim akibat bibit siklon tropis di wilayah Maluku Utara, akan turut dirasakan warga di Kabupaten Halut. Sebagaimana imbauan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), masyarakat Halut diminta waspada. Apalagi, kondisi saat ini diperparah dengan abu vulkanik dari semburan Gunung Dukono.

Menurut penjelasan Kepala Pos Pemantau Gunung Dukono, Iwan Amat, berdasarkan laporan per 24 jam tertanggal 14 April sejak pukul 00.00 WIT sampai 24.00 WIT, cuaca di atas langit Tobelo berawan hingga hujan sedangkan angin lemah hingga sedang ke arah Utara dan Timur Laut. “Jadi debu vulkanik itu mengikuti arah angin mulai dari arah Utara sampai Timur Laut,” katanya, Rabu (14/4).

Terkait status Gunung Dukono, menurut Iwan, tingkat aktivitas Gunung Dukono masih tetap berada pada Level II (Waspada). Ada beberapa poin yang telah direkomendasikan, yaitu masyarakat di sekitar gunung Dukono serta pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang dalam radius 2 km.

“Mengingat letusan dengan abu vulkanik secara periodik terjadi dan sebaran abu mengikuti arah dan kecepatan angin, sehingga area landaian abunya tidak tetap. Kami imbau agar masyarakat selalu menyediakan masker/penutup hidung dan mulut untuk digunakan pada saat dibutuhkan guna menghindari ancaman bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan,” ujarnya.

Terpisah, Kepala BPBD Halut Abner Manery menyebut, sebelumnya BPBD telah menyalurkan bantuan masker bagi masyarakat. “Masker dibagikan secara gratis di beberapa titik yang menjadi pusat aktivitas masyarakat, seperti pasar,” terangnya.

Disebutkan, ada sekira 1.000 masker yang dibagikan. Hanya saja jumlah tersebut dirasakan sangat kurang. “Memang stoknya menipis. Saat ini tersisa 600 buah. Kami sudah mengusulkan penambahan sebanyak 50 ribu buah, namun karena harga masker lagi naik, maka hanya mendapat 40 ribu buah,” terangnya.(tr-05/dit/fir)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *