HARIANHALMAHERA.COM–Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate sudah mengeluarkan peringatan dini pada Senin (29/11), lalu. Peringatan itu berkaitan dengan prakiraan tinggi gelombang mulai 2,5 – 4 M (rough sea).
Tinggi gelombang itu berpeluang terjadi di Perairan Ternate-Morotai, Ternate-Bitung, Ternate-Manado, Ternate-Batang Dua, Ternate-Pulau Bacan, Ternate-Pulau Obi, Ternate-Kepulauan Sula dengan kecepatan angin 3 sampai dengan 20 Knots dari arah Barat ke Utara. Peringatan dini tersebut berlaku hingga 2 Desember 2021.
Menindaklanjutinya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengimbau kepada nelayan, pemilik speedboat rute Tobelo-Morotai, untuk lebih waspada dengan cuaca ekstrim yang berpeluang menciptakan gelombang tinggi.
“Kami menghimbau agar para nelayan dan pemilik kapal untuk lebih berhati-hati apabila bepergian. Masyarakat yang tinggal di daerah pesisir agar waspada dengan potensi terjadinya gelombang tinggi,” kata Kepala BPBD Halut Abner Manery.
Imbauan ini, lanjutnya, juga ditujukan kepada seluruh masyarakat. Menurutnya dengan cuaca ekstrim saat ini, tidak menutup kemungkinan terjadi banjir, longsor, dan puting beliung. “Pada intinya kita semua perlu waspada dengan cuaca ekstrim saat ini,” pintanya.
Di sisi lain, para pengguna jalan, khususnya di sekitar kantor pemerintahan dan sepanjang jalan belakang menuju Desa WKO, mulai mengeluhkan pohon-pohon peneduh. Mereka khawatir sewaktu-waktu bisa mengancam keselamatan pengendara yang melintas.
Hal ini sempat ramai di media sosial ketika diposting salah satu akun Facebook atas nama Hartoko Tan. Dalam postingannya dirinya meminta kepada setiap pengguna jalan yang melintas jalan belakang agar berhati-hati melewati jalan tersebut.
“Hati-hati jika melewati jalan belakang dari kantor Bupati menuju RM Ta Zuka dan Dabiloha. Karena ada beberapa pohon yang cabangnya hanya dipangkas sebagian, sehingga pohon beratnya tidak seimbang, lebih banyak ke jalan. Jadi dikhawatirkan sewaktu-waktu bisa patah ke jalan. Dengan cuaca sekarang yang kurang baik, jadi dimohon agar warga Tobelo berhati-hati,” tulis Hartoko dalam postingannya sebagai imbauan.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Samud Taha saat dikonfirmasi, mengatakan pihaknya selalu siap siaga untuk memotong jika tersedia sarana prasarana. “Kami selalu siap siaga untuk memotong jika sudah tersedia sarana prasarana,” singkatnya.
Diketahui, keberadaan pohon peneduh tersebut memang cukup berbahaya. Karena hampir setiap harinya banyak ranting yang patah. Bahkan, tak jarang cabang patah hingga menutupi badan jalan. Beruntung selama kejadian, tidak ada korban.(san/fir)
Respon (1)