Halut

Ini Pengakuan Sopir Pengangkut Pasien Positif Covid-19 dari Tobelo ke Sofifi

×

Ini Pengakuan Sopir Pengangkut Pasien Positif Covid-19 dari Tobelo ke Sofifi

Sebarkan artikel ini
EVAKUASI: Tim medis dengan APD lengkap saat menjemput pasien di Penginapan Surya Pagi, Sofifi, sekira pukul 22.00 WIT, Sabtu (18/4). (foto: Tim Covid-19 Halut for Harian Halmahera)

HARIANHALMAHERA.COM—  Drama pelarian pasien positif covid-19 dari Tobelo, Halmahera utara (Halut), akhirnya berakhir. Pasien ditemukan di penginapan Surya Pagi, di Sofifi, Kota Tidore Kepulauan. Aparat yang menemukan pasien, langsung berkoordinasi dengan tim medis covid-19 Sofifi, untuk tindakan pengamanan terhadap pasien.

Harianhalmahera.com menerima hasil wawancara salah satu anggota tim satgas covid-19 Halut, yang diketahui bernama Wilson dengan sopir yang mengantar pasien positif tersebut. Sopir berinisial E itu, mengatakan, pasien tersebut meminta diantarkan ke Sofifi dan menurunkannya di pelabuhan Speedboat. “Tapi dia (pasien) tidak bilang mau ke mana,” tutur E.

“Jangan ke mana-mana dulu yah, bukan kita mau kasi takut, tapi kan E sudah sempat kontak dengan dia toh, jadi kita ingatkan jangan ke mana-mana dulu yah,” pinta Wilson.

Saat hendak dijelaskan kronologi pasien dari Jawa hingga Tobelo oleh Wilson, E langsung memotong pembicaraan Wilson.

“Iya, iya, saya yang bawa pasien itu dari Sofifi ke Tobelo. Tapi waktu itu dorang (mereka) satu keluarga,” ucap E.

Lagi-lagi, E pun diminta tidak mengangkut penumpang untuk sementara waktu.

”Supaya dapat pemeriksaan dulu di Tobelo,” tutur Wilson.

E melanjutkan, saat itu dia menurunkan rombongan pasien dan keluarganya di samping salah satu toko penjualan speaker.

“Dorang turun di situ hari Senin (13/4) kemarin,” katanya.

Sewaktu di Sofifi, lanjut E, mereka sempat diperiksa anggota TNI. Katanya, mereka dari Semarang, Jawa Tengah. Bahkan rombongan keluarga itu diperiksa di pertigaan antara Dodinga dan Tetewang.

“Tentara tanya, mereka juga bilang dari Semarang. Mereka diperiksa sekitar setengah jam (30 menit),” jelasnya.

Bahkan, kata E, tim medis yang berjaga di pos TNI sempat memberikan kartu kuning ke anggota keluarga tersebut. Kartu itu menandakan orang yang bersangkutan dari zona terpapar covid-19.

”Masing-masing diberi kartu,” katanya.

Menurut E, sepanjang perjalanan, baik dari Sofifi ke Tobelo maupun dari Tobelo ke Sofifi, pasien tidak pernah bersin.

”Yang saya antar dia sendiri ke Sofifi itu, dia pakai masker dan duduk di kursi tengah. Belakang saya,” ujar sopir.

Mendengar penjelasan tersebut, E pun disarankan melaporkan ke pertigaan Tetewang, sekaligus menjelaskan kronologi pengantaran pasien sejak awal jika akan kembali ke Tobelo.

“Nanti sampai di sini kami lanjut proses,” tutur Wilson.(kho)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *