Ternate

Abaikan PSBB, Pemkot Pilih Pembatasan Transportasi Laut

×

Abaikan PSBB, Pemkot Pilih Pembatasan Transportasi Laut

Sebarkan artikel ini
Walikota Ternate, Burhan Abdurahman

HARIANHALMAHERA.COM – Meski sudah muncul transmisi lokal dan angka pasien positif mencapai 29 orang dan 208 orang tanpa gejala (OTG), namun Pemkot Ternate menegaskan saat ini belum sama sekali memikirkan untuk mengusulkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) ke kementrian kesehatan (Kemenkes).

“Karena PSBB harus di kaji dengan matang yang melibatkan semua pihak, tapi sampai sekarang belum pikirkan PSBB,” ucap Wali Kota Burhan Abdurrahman kepada Harian Halmahera (4/5).

Untuk memutus meluasnya transmisi lokal, Pemkot justru mengusulkan membatasi akses transportasi antar daerah serta mendorong tingkat kedsiplinan warga untuk patuh terhadap imbauan pemerintah dengan penekanannya lebih ke gugus tugas kelurahan. “Dimana gugus tugas kelurahan juga di minta untuk lebih memperkuat kegiatan yang menjadi tugas di kelurahan,” ucapnya.

Selain itu, rekayasa lalu lintas yang sudah jalan, perlu di perkuat lagi dengan yang lain namun hal itu dikembalikan ke Polres dan Dishub dengan tujuan untuk menyadarkan  warga Ternate. Dalam waktu dekat, Pemkot juga akan mengeluarkan putusan terkait dengan kewajiban mengenakan masker di luar rumah. “Kita berharap ada kesadaran ke masyarakat,” ungkapnya.

Baca Juga: Koleksi 29 Kasus Positif dan 208 OTG. Rorano: Ternate Harus PSBB

Dia meyakini dengan pembatasan akses transportasi antar daerah, bisa menekan terjadinya kontak. “Kalau di tutup 100 persen maka akan ada kebutuhan lain yang di pertimbangkan tapi paling tidak kurangi tapi itu kewenangan Propinsi,” katanya. “Kalau tidak salah Tidore sudah menetapkan sampai jam 6 sore, tapi kita harapkan untuk ternate dibatasi sampai jam 4 sore,” sambugnya.

Burhan mengklaim, meski jumlah kasus positif di ternate berjumlah 29 orang, namun jika diurai, mereka yang betul-betul warga ternate hanyalah 2 orang, sisanya warga dari daerah luar yang saat berada di Ternate.

“Kalau kerja gugus itu sebenarnya maksimal karena bisa mendeteksi orang yang masuk dengan virus bisa ketahuan, sehingga orang Ternate yang terdeteksi virus baru 2 orang,” klaim Burhan.(tr3/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *