HARIANHALMAHERA.COM – Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Ghani Kasuba (AGK) hari ini mendapat panggilan telepon dari Gubernur Gorontalo, Rusli Habibie.
Selain menyampaikan selamat lebaran, tujuan utama orang nomor satu di Gorontalo itu menelpon AGK yakni meminta Pemprov Malut untuk bisa memberikan perhatian kepada 35 warga Gorontalo yang saat ini sedang berada Pelabuhan Tarnate.
Mereka tertahan di pelabuhan Ahmad Yani Ternate sejak 8 Mei lalu karena tidak ada pelayaran ke Gorontalo. Seluruh pintu masuk di Gorontalo baik darat, laut, dan udara, sedang ditutup hingga penerapan PSBB tahap II selesai pada 31 Mei 2020 nanti.
“Kalau saya izinkan mereka pulang, maka akan ada ribuan orang seperti itu yang ingin pulang Gorontalo. Kita tidak bisa tampung. Tolong dipahami dan dimaknai sikap kami, sikap saya untuk perlindungan masyarakat di Gorontalo. Tidak ada pilih kasih, berlaku untuk semua,” ujar Rusli melalui sambungan telefon, Senin (25/5) sebagaimana yang dilansir 60dtk.com.
Menanggapi permintaan Rusli, AGK, menyampaikan akan menyanggupi hal tersebut. Ia akan menyediakan tempat penampungan dan memberi bantuan makanan hingga akhir masa PSBB di Gorontalo. Selain itu, AGK juga segera menungaskan Sekprov Samsuddin A Kadir untuk berkoordinasi dengan pengurus KKIG Ternate.
“Gorontalo karena masih PSBB jadi kita tahan dulu. Hari ini saya tugaskan Sekda untuk cari penampungan dan membantu mereka. Segera dicari tempat hingga selesai PSBB. Kalau mereka mau pulang nanti pulang,” ujar AGK.
Sebagaimana diketahui, permintaan ini pun telah diteruskan oleh Rusli kepada belasan pengurus Kerukunan Keluarga Indonesia Gorontalo (KKIG). Sebab sebelumnya, KKIG Tarnate telah meminta Gubernur untuk mengambil sikap terhadap 35 orang warga Gorontalo yang teetahan di daerah itu. (dtk/pur)