HARIANHALMAHERA.COM–DISAMPING Masjid dan Venue yang akan dipakai lomba, sarana yang perlu dipersiapkan Pemprov menyabut STQ tahun depan adalah tempat penginapan baik bagi para tamu maupun para kafilah.
Sebab, diperkirakan akan ada ribuan tamu dan ratusan peserta yang akan hadir. “Kemungkinan peserta saja bisa ribuan orang dimana yang diperkirakan setiap provinsi 100 orang dari 43 Provinsi kalau peserta minimal 40 sampai 50 orang bagaimana persiapan penginapan sehingga bisa menginap dengan aman agar Pemprov tidak kewalahan,” kata Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) kemarin.
Untuk menyiapkan fasilitas penginapan berupa hotel ini, AGK berharap jika ada pengusaha yang bersedia membangun, maka Pemprov akan menyiapkan lahan. Hotel itulah nantinya yang akan menjadi tempat menginap Presiden dan rombongan. “Beliau (Presiden, red) biasanya lebih suka tinggal di hotel,” katanya
AGK juga mengungkapkan, selain harus memberdayakan rumah warga dan penginapan yang berada di Sofifi, panitia juga bisa memanfaatkan asset-asset Pemprov yang belum dipakai. Salah satunya sekolah SMK pertanian yang berada di Desa Kusu Kecamatan Oba Utara .
Sejak tahun 2016 dengan total nilai sebesar 2 miliar, sekolah itu memang belum difungsikan. Karenanya, bangunan itu bakal dialihfungsikan menjadi salah satu tempat menginap para peserta STQ. “Sekolah yang sudah tiga tahun dibangun tapi tidak diberdayakan itu kelalaian saya” ucapnya.
Dia menyebutkan, tenpat itu sangat strategis. Selain tersedia ruangan yang cukup banyak, lokasinya juga sangat luas dan bisa diberdayakan oleh petani lokal menanam sayur-mayur untuk kebutuhan konsumsi selama STQ. ” Jagung diperkirakan tiga bulan sudah harus kita panen, atau dua bulan sebelum itu sudah harus kita siapkan sehingga kita harus berdayakan semua yang ada di Sofifi ini,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Malut, M Rizal Ismail mengaku, usulan menjadikan SMK Pertanian sebagai tempat menginap peserta STQ sudah direspon Sekprov untuk diakomodir anggarannya di APBDPerubahan.
Dia menyebut, di SMK pertanian terdapat 45 kamar dengan luas halaman tiga hektare sehingga bisa menunjang kegiatan STQ sekaligus menjadi tempat wisata. “Dan bisa menyuplai sayur dan buah untuk peserta STQ,” katanya.
Untuk ketersediaan pangan selama STQ, Distan tidak bekerja sendiri sebab sudah dibicarakan dengan Distan Pemkot Tikep. Untuk menggarap lahan di sekitar bangunan sekolah, para kelompok petani di empat kecamatan di oba juga dilibatkan. “Kami sudah merancang beberapa kegiatan peyediaan pangan juga,” akunya.