HalutPeristiwa

Curiga Ponakan Disantet, Rumah Paman Dibakar

×

Curiga Ponakan Disantet, Rumah Paman Dibakar

Sebarkan artikel ini
AKIBAT LUAPAN AMARAH: Rumah FM yang dibakar sekelompok warga yang tak lain keluarganya sendiri lantaran dituding memiliki ilmu santet

HARIANHALMAHERA.COM–Bagi sebagian warga di Kecamatan Galela Barat (Galbar), Halmahera Utara (Halut), isu santet memang sering kali dihubung-hubungkan dengan kematian warga yang dianggap tidak wajar.

Buktinya, sudah dua kali isu serangan ilmu hitam ini muncul di Kecamatan itu hingga berujung pada penyerangan dan pembakaran rumah yang diduga dukun santet. Pada pertengahan 2018 silam, persitiwa ini terjadi di Desa Desa Roko. Dimana, rumah salah seorang warga berinisial NM, dihancurkan dan dibakar sekelompok keluarga korban terduga serangan ilmu santet.

Persitiwa dua tahun silam itu pun kembali muncul. Kali ini terjadi di Desa Duma yang berada tak jauh dari Desa Roko. Dimana, rumah sepasang suami isteri (pasutri) FM dan DS pagi sekitar pukul 07.30, dibakar.

Pembakaran ini diduga dilakukan pihak keluarga Moreng yang dipicu oleh kematian kerabat mereka, Wen Moreng pada 26 Juli lalu. Mereka menuding, Wen meninggal akibat di santet oleh FM dan DS yang tak lain masih punya hubungan keluarga dengan keluarga Moreng.

Pihak Kepolisian menyebutkan, dari hasil pemeriksaan terungkap bahwa keretakan hubungan antara FM dan keluarga Moreng ini bermuara dari persoalan sepele yakni masalah pohon kelapa antara Wen dengan FM pada 4 Juli lalu.

FM yang baru pulang dari kebun kelapa, dicegat Wen yang tak lain adalah ponakannya sendiri. Wen yang sudah dalam keadaan mabuk, menuding pamannya telah memetik kelapa miliknya.

Tak mau urusannya panjang, Wen pun mengajak FM untuk menemui kepala desa (Kades) dengan maksud untuk meminta Kades dan perangkat Desa Duma memfasilitasi proses pengukuran lahan kebun.  “Pada 14 Juli pukul 10.00, Kades dan staf bersama Sekdes turun meninjau dan melakukan pemasangan batas di areal tersebut,” ceita Kasubag Humas Polres Halut, Iptu. Mansur Basing.

Penentuan batas kebun pun akhirnya diterima keduanya dengan saling bersalaman. “Jadi masalah lahan kebun kelapa itu sudah diselesaikan secara kekeluargaan,” katanya.

Berselang dua minggu kemudian, konflik di keluarga Moreng pun kembali merebak setelah Wen yang jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia pada 26 Juli setelah dilarikan ke Puskemsas Duma. Keluarga Wen merasa tidak puas dengan kematian itu dan menuding telah disantet oleh FM dan isterinya DS.

Berselang delapan hari pasca kematian Wen, beberapa orang dari keluarga Wen pun langsung mendatangi rumah FM dan DS dan langsung merusak serta membakar rumah beton bercat biru muda itu hingga tak tersisa.

Tidak sampai disitu, pasutri besreta anak-anaknya ini pun nyaris dihakimi. Beruntung aparat dari Polsek Galela yang turun ke lokasi langsung menyelamatkan FM dan keluaragnya ke Polsek. “Sebenarnya mereka ini saudara, tetapi begitulah kalau sudah marah,” ucapnya.

Meski begitu, FM sendiri tidak tinggal diam. Dia pun melaporkan persitiwa itu ke Mapolsek. “Personil Polsek Galela sudah ambil tindakan, yaitu  menerima laporan dari korban, membuat laporan polisi serta turun TKP untuk pemasangan garis polisi (police line),” katanya seraya mengaku hingga kini polisi masih terus memeriksa sejumlah saksi termasuk mereka yang ikut terlibat.(dit/pur)

 

 

 

RENTETAN KASUS

ISU SANTET DI MALUT

 

 

21 Maret 2016

NU alias Nuryan (70), seorang Nenek asal Desa Buya, Kecamatan Mangoli Selatan, Kepulauan Sula, tewas dimutliasi sekelompak warga karena dituding telah menyantet  Suhaida Soamole

 

 

12 September 2016

Rumah H Yahya di Desa Peniti, Kecamatan Patani Timur, Halmahera Tengah, dirusak massa setelah dicurugai telah menyantet salah seorang warga desa setempat sebulan yang lalu

 

12 Juli 2018

NM warga Desa Roko Kecamatan Galela Barat Halut rumahnya dihancurkan dan dibakar sekelompok keluarga korban

 

 

26 Mei 2020

RS, warga Desa Kampung Baru, Kecamatan Botang Komang, Halamahera Selatan (Halsel) tewas bersimbah darah. Lelaki malang itu dituduh memiliki ilmu santet.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *