HARIANHALMAHERA.COM–SAIFUL Mujani Research and Consulting (SMRC) kembali merilis data hasil survei terkait pembelajaran online di masa pandemi Covid-19. Ternyata, hamper sebagian besar masyarakat mengeluhkan biaya internet yang mahal dalam pelaksanaan sekolah jarak jauh atau dalam jaringan (daring)
Disebutkan, dari 2.201 responden dengan umur 17 tahun ke atas, 70 persen dari total populasi mempunyai anggota keluarga yang masih bersekolah. “Mayoritas warga, sekitar 70 persen mempunyai anggota keluarga yang masih sekolah atau kuliah, setidaknya satu orang,” ungkap Manajer Kebijakan Publik SMRC Tati D Wardi dalam webinar, Selasa (18/8), dikutip dari Jawapos.com.
Kemudian, terkait dengan urusan membayar biaya sekolah maupun kuliah, dari populasi tersebut, 30 persen mengaku sedikit terbebani dan 10 persen tidak kesulitan. “Dari 70 persen warga yang memiliki anggota keluarga masih sekolah, sekitar 59 persen merasa banyak atau cukup banyak kesulitan membayar biaya sekolah atau kuliah,” tutur dia.
Di antara warga yang mempunyai anggota keluarga masih sekolah atau kuliah, sekitar 87 persen menyatakan bahwa belajar online dilakukan oleh semua atau sebagian dari anggota keluarga yang bersekolah. Sekitar 12 persen menyatakan anggota keluarga yang masih sekolah tidak melakukan belajar online.
Terkait dengan biaya internet untuk belajar secara daring, dari total populasi anggota keluarga yang masih bersekolah, 50 persen responden menjawab cukup berat, 17 persen sangat berat dan 26 persen sedikit berat. Sementara itu, responden yang menjawab tidak berat hanya 6 persen, lalu tidak menjawab 1 persen. “Pada warga yang mempunyai anggota keluarga sekolah atau kuliah online, sekitar 47 persen mengeluarkan biaya internet lebih dari Rp 100 ribu per bulan untuk belajar atau kuliah online,” tutupnya.(jpc/fir)