HARIANHALMAHERA.COM–Saat ini, nama dr. Heriyanto Tantry atau sering disebut dokter Cun, menjadi trending topic di media sosial. Sang dokter ramai diperbincangan publik Halmahera Utara (Halut) setelah ‘gagal’ mendaftarkan diri ke KPU Halut sebagai salah satu peserta calon kepala daerah (cakada) Halut periode 2020-2025.
Kegagalannya bersama Kasman Hi. Ahmad menjadi peserta pilkada ternyata tidak menyurut nama mereka pada Pilkada Halut, justru membuat publik penasaran soal ke mana arah pilihan pasangan dengan akronim Cun-Kace terhadap dua bapaslon saat ini. Terutama para pendukung, simpatisan, hingga relawan setia mereka yang dikabarkan masih tetap menunggu sikap politik keduanya.
Di sisi lain, Cun-Kace juga menjadi rebutan bakal pasangan calon (bapaslon) Frans Manery – Muchlis Tapi-Tapi (FM-Mantap) dan Joel B. Wogono-Said Bajak (JOS).
Hal itu dibuktikan dengan beredarnya sejumlah foto-foto pertemuan bersama antara dokter Cun dengan bapaslon Joel B. Wogono, serta tim pemenangan dan sebaliknya, tatap muka dokter Cun dengan Frans Manery.
Upaya merangkul Cun-Kace yang dilakukan oleh bapaslon FM-Mantap dan JOS itu, disebut pengamat politik Halut, Gunawan Hi. Abas, adalah salah satu dari strategi mereka untuk memenangkan pilkada Halut.
Sebab Cun-Kace, terutama Cun, memilik hidden power (kekuatan tersembunyi) yang dipastikan mampu mempengaruhi pemilih pilkada Halut.
“Dokter Cun dan Kasman Hi. Ahmad itu bisa dikatakan sebagai sosok King Maker Pilkada Halut. Makanya, tidak heran kalau diperebutkan oleh FM-Mantap dan JOS. Terutama dokter Cun, yang secara kasat mata memiliki pengaruh tinggi. Artinya, sebagian besar pemilih di Halut cenderung sanjung beliau, karena menganggap orang baik,” katanya, Minggu (19/9).
Selain dokter Cun, menurut akademisi Unhena ini, salah satu tokoh yang menjadi atensi untuk dirangkul FM-Mantap dan JOS adalah tokoh adat. Sebab penduduk Halut masih menjunjung tinggi nilai-nilai adat yang ada di daerah.
”Yang berpengaruh juga para elemen tokoh masyarakat, terutama tokoh adat. Karena kita tahu bersama bahwa Maluku Utara ini, lebih khususnya Halut masih hormati adat,” ujarnya.
Sementara itu, dr. Heriyantho Tantry kepada awak media membenarkan adanya pertemuan dengan bapaslon Frans Manery dan bapaslon Joel B. Wogono. Namun dalam tatap muka itu belum membicarakan soal politik Pilkada Halut, melainkan silaturahmi biasa.
”Memang saya kemarin itu ada acara makan bersama dengan tim saya di salah satu rumah makan, terus secara tiba-tiba salah satu bakal calon bupati Joel Wogono datang di rumah makan, tapi itu tidak diagendakan,” katanya, Jumat pekan kemarin di RS Bethesda.
Setelah itu, lanjut dokter Cun, dirinya juga bertemu dengan Bupati Frans Manery selaku calon incumbent. Kehadirannya di sana lantaran diundang Bupati Halut sebatas silaturahmi, bukan membahas soal Pilkada Halut.
“Saya juga diundang oleh Pak Frans Manery di kediamannya untuk silaturahmi, setelah kita bertarung mencari partai. Namun pertemuan itu kita tidak bicarakan terkait dukung – mendukung pada Pilkada Halut,” ujarnya.
Dia pun menegaskan bahwa, hingga saat ini belum menyatakan sikap politik untuk mendukung satu di antara dua bapaslon yang saat ini maju bertarung.
”Intinya saya belum menyampaikan sepatah katapun untuk dukungan kepada siapapun. Saya sangat menyayangkan adanya statement di media sosial yang mengatakan saya telah mendukung ke salah satu paslon,” tuturnya.
Putra asli Kao Barat ini menyampaikan bahwa, sikap politik akan diberikan pada paslon setelah dirinya mengetahui visi – misi dan program bapaslon yang betul-betul memihak terhadap masyarakat.
”Tahapan pilkada masih lama. Saya pasti memberikan dukungan ke salah satu paslon, yang penting programnya memihak masyarakat kecil,” tegasnya.(dit/kho)