HARIANHALMAHERA.COM–Paulus, pengusaha kopra, minyak dan rumput laut di Halmahera Barat (Halbar), memastikan wilayah Loloda dan Ibu, adalah lumbung suara pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Halbar, Zakir Mando – Pdt. Alpinus Pay.
Penegasan tersebut disampaikan Paulus saat mendampingi paslon dengan akronim Zaman – Pay itu dalam kampanye di Kecamatan Loloda, Rabu (4/11).
Bahkan, pengusaha yang dikenal memiliki relasi cukup banyak di Kecamatan Sahu, Sahu Timur, Ibu dan Loloda itu, mengaku bisa memastikan pencapain suara pasangan nomor urut 3 di Loloda berada di urutan pertama.
Menurut Paulus, relasi kerjanya yang tersebar di wilayah Loloda dan Ibu sangat membantu menopang jumlah suara, yang lahir dari simpatisan Ahmad Zakir Mando dan Pdt Alpinus K. Pay di wilayah tersebut.
Dengan demikian, ia mengaku yakin bahwa selain unggul di Jailolo, Jailolo Selatan, Sahu dan Sahu Timur, suara kemenangan untuk paslon Zaman-Pay juga dapat ditopang di Loloda dan Ibu. Karena dua wilayah ini menjadi penopang yang cukup baik.
Paulus yang di 2015 silam mendukung paslon James Uang – Adlan Badi ini, mengakui bahwa saat ini bersama Zaman-Pay pada Pilkada 2020 cukup berbeda.
“Karena, Zakir dan Pendeta Pay memiliki basis yang rill di wilayah Jailolo, Sahu, Sahu Timur dan Jailolo Selatan,” tuturnya.
Didukung simpatisan yang ril, ditopang suara melalui jalur relasi kerja di Loloda dan Ibu, ia kembali memastikan bahwa Zaman-Pay akan lahir dengan suara kemenangan yang signifikan.
Dia mengaku, setelah mengikuti Zaman-Pay berkempanye di sejumlah titik, terlihat massa pendukung terbukti lahir dari panggilan hati.
“Karena Zakir dan Pendeta Pay merupakan sosok yang baik dan ikhlas. Ini dapat dilihat dari kisah yang diceritakan masyarakat saat ditemui di lapangan,” katanya.
Wakil Ketua DPRD Halbar 5 periode, Robinson Missy, menegaskan dari naluri politik atas keperpihakan pemilih ideologi ke paslon Zaman-Pay, maka bisa disebut bahwa pertarungan Pilkada sejatinya sudah selesai dan dimenangkan oleh Zaman-Pay.
Politisi Partai Golkar ini mengaku, naluri setiap politisi dalam melihat keperpihakan pemilih ideologi masyarakat pedalaman, baik Sahu, Sahu Timur dan sekitarnya dapat disimpulkan bahwa pertarungan Pilkada Serentak 2020 telah selesai.
Menurur Robinson, banyak pemilih fanatik Zakir di wilayah pedalaman Sahu Timur, yang membuat ia penasaran dan mendatangi setiap desa untuk mewawancarai sekira 10 orang terkait alasan mereka mendukung Zakir Mando.
“Saya heran, kok masyarakat pedalaman di wilayah Sahu Timur dan sekitarnya fanatik sekali dengan Zakir. Jadi saya tanya alasan kenapa mereka berpihak pada Zakir. Jawabannya hampir sama, Zakir orang baik,” tutur Robinson.
Robinson mengaku mendengar sejumlah kisah yang diceritakan masyarakat pedalaman kepada dirinya, terkait pengalaman mereka secara pribadi dengan Zakir. Semuanya bervariasi dan sulit ditemui pada sosok seorang pemimpin atau politisi.
Dengan demikian, dari sejumlah indikator pada titik wilayah kemenangan serta simpul dukungan Zakir, melalui naluri seorang politisi, Robinson menyimpulkan, pendukung Zaman-Pay tidak mudah tergoyahkan saat mereka sudah menaruh hati.
“Saya pengalaman 5 periode DPRD dan momen politik saya ikuti. Tapi dukungan masyarakat kepada kandindat paslon sangat berbeda jauh terhadap Zakir dan Pendeta Pay,” terang dia.
Menurut Robinson, pendukung dan simpatisan Zakir dan Pendeta Pay tidak hanya berada di wilayah pesisir, tapi juga tersebar di pedalaman yang sejatinya tak mudah digoyahkan.
“Pendukung dan simpatisan di Sahu Timur dan Sahu sampai nekat membeli baju dan menyablon sendiri hanya untuk bisa hadir setiap kampanye Zaman-Pay,” katanya.
Terlebih, kata dia, yang datang adalah simpul dari tokoh setiap desa dan masyarakat yang dikenal berpengaruh. “Mereka hadir tanpa dipaksa dan diminta. Karena mereka merasa dekat dengan Zakir,” ujarnya. (tr-4/kho)