HARIANHALMAHERA.COM–Tahap penjoblosan Pilkada Serentak 2020 tinggal menghitung hari. Namun situasi di wilayah tapal batas enam desa antara Halmahera Utara (Halut) dan Halmahera Barat (Halbar), masih menjadi pusat perhatian. Terutama partisipasi pemilih.
Kepala Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah Pemkab Halut, Anwar Kalbamay, Rabu (25/11), mengatakan turunnya partisipasi pemilih dalam setiap momentum politik di wilayah enam desa kerap terjadi.
Namun menurut dia, persoalan ini terletak pada titik penempatan tempat pemungutan suara (TPS). “KPU harus secara matang mempertimbangkan jarak tempuh yang dilalui masyarakat untuk memberikan hak pilihnya,” katanya.
Misalnya, kata dia, warga Halut yang secara umum berdomisili di Dusun Bangkok, TPSnya di Desa Induk Bobane Igo. Di Dusun Maraeli, TPSnya di Desa Induk Tetewang. “Ini yang harus dilihat KPU. Minimal TPSnya mudah dijangkau,” katanya.
Anwar berharap dalam waktu dekat ada pertemuan seluruh stakeholder antara Halut dan Halbar, untuk mencari solusi terkait masalah tersebut. “Tentu supaya bisa menekan angka golput yang sering terjadi di setiap momentum pemilu,” tuturnya. (tr-5/kho)