HARIANHALMAHERA.COM–Program Studi (Prodi) Fisika Fakultas Ilmu Alam dan Teknologi Rekayasa (FIATER), Universitas Halmahera (Uniera), berhasil memenangkan hibah penyusunan kurikulum Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Pendidikan Tinggi.
Menurut Ketua Tim MBKM Prodi Fisika Uniera, Masitah Yusniar, prestasi ini adalah capaian yang luar biasa. Karena Prodi Fisika Uniera merupakan satu-satunya Prodi Fisika murni di wilayah Indonesia Timur, yang berhasil memperoleh kemenangan ini.
Kurikulum MBKM , menurut dia, adalah salah satu bentuk pengejawantahan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nasional di tingkat perguruan tinggi, yaitu ‘Merdeka Belajar – Kampus Merdeka’ berdasarkan Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020.
Oleh karena itu, kata dia, kurikulum MBKM memfasilitasi kemerdekaan belajar mahasiswa. Dosen bertindak sebagai penggerak. Sedangkan mahasiswa memperoleh hak belajar tiga semester di luar prodi sebagai bentuk kemerdekaan belajarnya.
“Jadi setiap mahasiswa berhak menentukan arah pembelajarannya sesuai profil lulusan yang dicanangkan Prodi Fisika. Mahasiswa berhak memilih jenis kegiatan pembelajaran yang akan diikuti selama tiga semester,” jelas Masitah.
Secara teknis, kurikulum MBKM adalah perluasan dari kurikulum KKNI yang di dalamnya memuat alternatif-alternatif kegiatan merdeka belajar.
Seperti magang atau praktik kerja, proyek di desa, asistensi mengajar di satuan pendidikan, pertukaran pelajar, penelitian, kegiatan kewirausahaan, proyek independen, serta proyek kemanusiaan.
Kegiatan tersebut, menurut dia, sangat berbeda dengan PKL, PPL, serta KKN yang selama ini sudah lumrah diikuti mahasiswa.
“Prodi Fisika secara khusus menawarkan tiga alternatif kegiatan merdeka belajar, di antaranya pertukaran pelajar, magang di industri pertambangan atau BMKG, dan asistensi mengajar,” jelasnya.
Dalam upaya implementasi kurikulum ini, lanjut dia, Prodi Fisika Uniera telah bekerjasama dengan beberapa mitra, yaitu SMP Manggala Perkasa, SMP Hohidiai, dan BMKG Stasiun III Gamar Malamo.
Sementara itu, kerjasama lainnya dengan PT. Emerald Ferrochromium Industry, PT. Nusa Halmahera Mineral, PT. Aneka Tambang, dan PT. Pertamina Geothermal Energy Lahendong, sedang dalam proses penjajakan.
“Mahasiswa Prodi Fisika memperoleh kesempatan untuk mengikuti praktik magang di industri tambang atau BMKG selama dua semester atau satu tahun. Apabila mahasiswa ingin mendalami kependidikan fisika, maka yang bersangkutan juga bisa memilih sebagai asisten pengajar di SMP Manggala Perkasa atau SMP Hohidiai selama satu semester,” beber Masitah Yusniar.
Menurut dia, implementasi kurikulum MBKM Prodi Fisika bertujuan memberikan kesempatan belajar lebih kepada para mahasiswa, sehingga harapannya setelah lulus para mahasiswa memiliki berbagai kompetensi dan pengalaman kerja yang memadai sesuai kebutuhan industri.
Para calon lulusan Prodi Fisika tidak diharapkan hanya pintar teori. Tapi mereka juga harus memiliki bekal keterampilan, softskill yang mumpuni, serta literasi dengan berbagai perkembangan teknologi di dunia kerja.
“Kami tidak ingin memproduksi para calon pengangguran yang berpendidikan tinggi, sehingga membebankan masyarakat dan pemerintah. Tapi kami ingin memproduksi calon tenaga kerja yang terampil, adaptif, berkarakter santun, serta mampu bersaing di dunia kerja pada era revolusi industri 4.0 ini,” jelasnya.
Dengan demikian, lanjut dia, kurikulum MBKM ini diharapkan mampu menjadi sarana untuk menciptakan link and match antara pendidikan di Prodi Fisika dengan kemajuan IPTEKS di dunia industri dan dunia kerja, serta dinamika masyarakat secara khusus di Provinsi Maluku Utara. (kho)