Maluku Utara

LIN Jangan Hanya untungkan Investor Asing

×

LIN Jangan Hanya untungkan Investor Asing

Sebarkan artikel ini
ILUSTRASI: Aktivitas nelayan dan perdagang di Pelabuhan Perikanan Tobelo. (foto: humas PPP/Harian Halmahera)

HARIANHALMAHERA.COM–Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut mersepon kekhawatiran akan “tersingkirnya” para nelayan lokal dengan adanya program Lumbung Ikan Nasional (LIN). Sekretaris Provinsi (Sekprov) Malut  Samsuddin A. Kadir  mengatakan program LIN justeru lebih memproritaskan jaminan akses  nelayan lokal.

Dia mengingatkan jangan sampai pembangunannya justru hanya akan memberikan keuntungan kepada kepada investor asing yang berpotensi mengeksploitasi SDA di Malut.

“Nelayan lokal harus dijamin masih bisa mengakses sumber daya ikan meski banyak muncul penanaman modal asing di Maluku Utara,”  kata Sekprov saat membuka Musyawarah ke-2 Ikatan Alumni Perikanan dan Ilmu Kelautan (IKAPERIK) Unkhair Ternate di Sahid Bela Hotel Ternate. (23/1).

Sebagai salah satu daerah Kepulauan yang memiliki kekayaan alam di sektor kelautan dan perikanan yang melimpah, menjadikan Malut masuk dalam salah satu wilayah dari 3 wilayah Pengelolaan Perikanan Negara

“Kekayaan laut yang melimpah apabila tidak dimanfaatkan secara maksimal juga akan menjadi mubazir dan tidak mendatangkan manfaat bagi Kita semua.” katanya

Karena itu, Pembangunan LIN di Malut ini menjadi agenda prioritas Pembangunan Nasional. “Maluku Utara dipilih menjadi wilayah pengembangan LIN karena memiliki potensi perikanan yang mencapai 4 juta ton pada 3 Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia.” ucapnya.

Dia pun berharap Musyawarah ke-2 IKAPERIK ini dapat memberikan kontribusi positif bagi Pembangunan Daerah, khususnya Bidang Perikanan dan Kelautan.

Walikota Ternate  Burhan Abdurahman yang juga sebagai Ikatan Alumni Unkhair juga berharao, musyawarah ini tentunya akan melahirkan program-program kerja untuk kepentingan dunia perikanan di Malut.

Sebab, potensi perikanan di Malut ini sangat besar dan kita perlu memaklumi bahwa potensi yang besar ini belum dikelolah secara maksimal.  “Ini menjadi tantangan kita semua untuk bisa membaca potensi yang ada ini. Bagaimana pemikiran-pemikiran, inovasi, pengalaman yang sudah diperoleh setelah melewati bangku Kuliah, ini bisa disumbangkan supaya kedepan dunia perikanan ini semakin lebih baik,” harapanya.

Ditempat yang sama Wakil Rektor I Dr. Suratman Sujud mengatakan Malut adalah salah satu provinsi kepulauan yang memiliki prospek perikanan yang sangat potensial.  Apalagi di masa pandemi ini, disaat hampir sebagian sektor yang mengalami penurunan, namun nilai tukar petani (NTP) yang juga termasuk sektor perikanan justeru mengalami kenaikan.

“Artinya dengan keadaan pandemi pun sektor pertanian dan perikanan menjadi sektor yang sangat kuat,” katanya.

Namun yang menjadi problem yang sangat mengganggu aktivitas ekonomi adalah pada aspek pasar.  “Untuk itu, dengan tema Perikanan Maluku Utara dan tantangan industri 4.0 Ini sektor perikanan dapat melakukan inisiasi agar produksi-produksi yang bisa dihasilkan para nelayan atau pada sektor-sektor usaha UMKM dibidang perikanan itu kemudian bisa berjalan dengan baik”. Tandasnya.(lfa/pur)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *