HARIANHALMAHERA.COM–Bandara Kuabang, Kao, kembali mencatat sejarah baru. Setelah sebelumnya diaktifkan kembali oleh PT Nusa Halmahera Mineral (NHM) yang mencarter pesawat tipe badan lebar milik maskapai Batik Air, kali ini sebuah pesawat angkutan pasukan militer, yakni Hercules type CN milik TNI Angkatan Udara (AU) landing di bandara tersebut.
Pendaratan ini terbilang pertama dalam sejarah bandara Kuabang. Pesawat Hercules pada Senin (8/2) sekira pukul 10.50 WIT, mendarat dengan mulus. Kedatangan pesawat yang membawa Komandan Lanud Leo Wattimena Kolonel Pnb. Adi Setio Nugroho bersama rombongan TNI AU itu disambut Sekprov Malut, Samsudin, Bupati Halut Frans Manery, Ketua DPRD Halut Yulius Dagilaha dan Forkopimda Halut.
Bupati Frans Manery dalam sambuatannya menyampaikan bahwa pendaratan pesawat Hercules type CN milik TNI AU di bandara Kuabang ini merupakan sejarah baru dalam dunia penerbangan yang ada di wilayah Halut. “Bandara Kao merupakan bandara kebanggaan masyarakat Halut, tetapi sungguh sangat disayangkan dengan adanya wabah pandemi covid saat ini yang terjadi, terpaksa aktivitas penerbangan regular dihentikan sementara,” katanya.
Namun, lanjut calon bupati periode kedua ini, adanya uji coba pendaratan pesawat milik TNI AU tersebut dapat menjadi sarana kebangkitan bandara Kuabang Kao. “Semoga dengan dibukanya penerbangan pesawat Hercules di bandara Kao, dapat membuka jalur transportasi baru dari wilayah Halmahera Utara dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat kita,” ujarnya.
Sementara, Komandan Lanud Leo Wattimena Kolonel Pnb Adi Setio Nugroho, menuturkan bahwa sebelum diadakannya uji pendaratan pesawat di bandara Kuabang Kao, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah Maluku Utara. “Jadi selain tugas operasi militer perang, TNI memiliki tugas lain diantaranya, tugas-tugas kemanusiaan dan tugas dalam membantu peningkatan ekonomi masyarakat,” tuturnya.
Kegiatan ini menurut Adi, akan dilaporkan pada Pankoops 3 dengan harapan dapat memberikan dukungan dan perhatian terhadap apa yang telah dilakukan Lanud Leo Wattimena dan Pemerintah Maluku Utara. “Semoga dengan adanya pesawat Hercules yang beroperasi di wilayah Halut dapat memberikan sumbangsih yang besar bagi perkembangan wilayah ini,” pungkasnya.(dit/fir)