HARIANHALMAHERA.COM–Satu per satu masalah klasik yang terjadi di Kota Ternate mulai dibereskan Pj Wali Kota Ternate, Hasyim Daeng Barang (HDB). Kemarin, giliran orang nomor satu di Ternate itu memenuhi janjinya menertibkan kawasan di depan pasar Higienis Bahari Berkesan yang selama ini terlihat semrawut.
Kepala Dinas ESDM Malut ini pun turun langsung memimpin penertiban. Selain mengembalikan para pedagang yang berjualan di depan trotoar pasar ke dalam pasar, untuk mengurai kesemrautan dan kemacetan yang kerap terjadi di depan pasar milik Pemkot itu, dia pun mengambil langkah mengaktifkan terminal Gamalama meskipun terminal tersebut belum selesai dibangun.
Keputusan untuk mengaktifkan terminal ini agar semua angkutan kota (angkot) yang biasanya ngetem di jembatan depan Jati Lan Mall, bisa masuk dan mengambil penumpang di Terminal, tidak lagi di depan jati Land Mall.
Sebab, sejak terminal Gamalama mulai direhab, para sopir angkot memilih ngetem depan pasar percontohan baik di sisi kanan dan kiri jalan. Keberadaan angkot-tangkot inilah yang ikut menambah parah kemacetan di sepanjang jalan pasar Higienis.
Untuk mengaktifkan terminal gamalam, dia pun memerintahkan anggota Satpol PP membongkar pangkalan sopir yang dibangun di pintu masuk pintu selatan. Bahkan, beberapa pedagang musiman yang turut berjualan sepanjang trotoar juga langsung ditertibkan petugas.
Pembongkaran lapak depan pintu itu, sempat memicu protes para sopir. Namun, setelah diberikan penjelasan, mereka akhirnya menerima. Sebagai gantinya, Hasyim meminta agar tempat istrhat sopir itu diarahkan ke bagian dalam di salah satu lapak yang belum dihuni para pedagang.
Dihadapan para sopir, Hasyim memberikan apresiasi kepada mereka karena mau duduk bersama-sama dan berdiskusi dengan kepala dingin. Dia mengatakan, kehadiran Pemkot pada prinsipnya tidak ingin mempersulit, akan tetapi mengurai arus lalu lintas terkait pelayanan sesuai peruntukan salah satunya dengan pengaktifan kembali terminal Gamalama.
Hasyi memgaku terpaksa mengambil langkah ini mengingat selama ini tidak ada pengaturan. Akhirnya kawasan tersebut menjadi semrawut. “Saya mencoba mengatur rekayasa lalu lintas. Nanti juga akan ada penempatan petugas dilapangan untuk mengatur arus lalu lintas. Prinsipnya semua mobil angkot wajib masuk terminal. Jangan lagi parkir diluar terminal yang dapat menimbulkan kemaceten,”tegasnya.
Dengan dibukanya akses pintu masuk arah selatan, maka angkot dari arah selatan ke Utara langsung masuk ke arah pintu masuk yang telah dibongkar. Demikian halnya dengan pintu masuk arah Utara juga akan dibuka, sehingga semua mobil angkut yang masuk keluar satu arah melalui jalur Barat.
“Kalau hanya saya sendiri yang dorong soal ini, tentunya tidak akan jalan. Harus ada kessadaran semua pihak agar terminal ini bisa difungsikan dengan baik. Prinsipnya kita tidak ego sendiri tapi untuk kepentingan bersama,”ucapnya.
Soal permintaan para sopir terkait halte yang belum dibangun, dia memastikan pasca turun kelapangan akan ditindaklanjuti dengan memanggil kadis PUPR untuk mempercepat pembangunan halte.
Hasyim menegaskan akan menertibkan ojek yang kerap mangkal sembarangan di sepanjang areal pasar higienis dan terminal dengan penyiapan lokasi khusus. Demikian halnya dengan para pedagang musiman yang berjualan di atas trotoar depan pasar higienis.
“Nanti kita siapkan tempat yang memadai, mengingat sebentar lagi kita memasuki bulan suci ramadhan. Kalau tidak dari sekarang kedepan nanti bakalan semakin semrawurlt,” ujarnya.
Bahkan, untuk memastikan areal pasar hingga terminal benar-benar steril, Hasyim mengaku terhitung mulai besok, dirinya akan berkantor di pasar.(tr4/pur)
Mantap pak ?????