HARIANHALMAHERA.COM–Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dari Kementerian Sosial (Kemensos) berupa sembako di Desa Ngidiho Kecamatan Galela Barat Halut, diduga bermasalah. Dari laporan warga, penerima bantuan yang sudah meninggal dunia tetap terdata dan jatahnya diambil orang lain.
Sebagaimana penelusuran wartawan koran ini, disebutkan salah satu penerima bantuan BPNT sudah meninggal hampir setahun, tetapi bantuannya dinikmati oleh orang lain. Keluarga penerima yang disambangi membenarkan adanya informasi tersebut.
Dengan meminta namanya tidak disebutkan, keluarga dari peneirma yang sudah meninggal itu menyampaikan, bahwa memang betul selema ini keluarganya mengetahui almarhum pernah menerima bansos, tetapi ada oknum lain yang mencoba menyembunyikan hal tersebut.
“Kami pernah datangi salah satu penerima yang mengambil hak kakak kami, tetapi tak mendapatkan solusi. Bahkan terjadi adu mulut. Kami sudah meminta kepada pendamping PKM agar bisa menjelaskan persoalan ini,” ungkapnya.
Disebutkan pula, semenjak almarhum meninggal bantuan bansos yang dinikmati orang lain dan tidak diberikan kepada anak almarhum. “Seharusnya bantuan tersebut diberikan kepada anaknya atau keluarga dekat almarhum,” pintanya.
Diketahui, sebelumnya BPNT ini diberikan per triwulan. Karena Covid-19 pemerintah mengubah regulasi pemberian dan semenjak 2020 hingga saat ini masyarakat sudah menerima tiap bulan sekali.
Ketika persoalan ini dikonfirmasi ke salah satu pendamping PKM di Desa Ngidiho Kecamatan Galela Barat, pendamping mengaku dirinya tidak mengetahui masalah itu. “Saya tidak dengar masalah itu. Hari ini baru saya tahu ketika dikonfirmasi. Selama ini saya pikir tidak ada masalah,” jelasnya.(cw/fir)