HARIANHALMAHERA.COM–Satu lagi temuan kasus balita menderita gizi buruk. Kasus ini ditemukan di Desa Tolonuo, Kecamatan Tobelo Utara. Selvi Eteke, namanya. Balita yang baru berusia 1 tahun ini dikabarkan sudah cukup lama berdiam diri di rumah lantaran orang tuanya tak punya biaya untuk membawa berobat ke rumah sakit.
Kasus ‘busung lapar’ yang dialami Selvi ini diketahui persis dengan balita Hafin Abas pada Juni 2020. Tak hanya itu, kasus ini bukan pertama kali terjadi di Desa Tolonuo tetapi ini yang sudah kedua kalinya.
Almarhum Hafin sendiri yang kala itu berusia 2 tahun 5 bulan. Bahkan, Hafin juga sempat kelamaan berdiam di rumah karena orang tuanya dari keluarga tidak mampu, sehingga tak sanggup membawa ke rumah sakit untuk berobat.
Hafin akhirnya mendapat santunan dari sejumlah dermawan, sehingga dibawa ke RSUD Tobelo untuk jalani perawatan medis. Tapi sayangnya, Hafin meninggal dunia setelah beberapa hari jalani perawatan di rumah sakit.
Saat ini tinggal bagaimana nasib Selvi Eteke. Orang tua pun berharap ada uluran tangan para dermawan untuk menggandeng anak mereka lalu dibawa ke rumah sakit. Setidaknya mendapatkan perawatan yang lebih bagus ketimbang jalani hidup seadanya di rumah.
Kepala Desa Tolonuo Selatan, Abdul Kokodaka, menuturkan bahwa balita yang menderita gizi buruk memang orang tuanya hidup pas-pasan. Bahkan untuk merawat anak mereka yang sakit saja harus nekat pinjam uang ke orang lain. “Orang tua Selvi kategori orang tidak mampu. Pekerjaan ayah Selvi hanya nelayan biasa,” katanya, Sabtu (10/4).
Pemerintah desa menurut Abdul, ikut membantu Selvi dengan memberikan dana dari hasil patungan para perangkat desa tetapi jumlah tidak banyak. ”Selain patungan uang, kami pemdes juga dalam proses pengurusan BPJS milik selvi agar bisa berobat pakai BPJS. Kami juga berharap ada santunan dan bantuan dari orang bijak dan dermawan untuk selvi,”ujarnya.(dit/fir)
