Maluku UtaraPemprovTidore Kepulauan

Sultan Tidore Sepakat Sofifi Jadi Kawasan Khusus, Bukan DOB

×

Sultan Tidore Sepakat Sofifi Jadi Kawasan Khusus, Bukan DOB

Sebarkan artikel ini
Pertemuan antara Gubernur Abdul Ghani Kasuba dengan Sultan Tidore Husain Syah di Kedaton Kesultanan Tidore Jumat (16/4)

HARIANHALMAHERA.COM – Setelah menuai polemik, pihak Kesultanan Tidore akhirnya memberikan sikap resmi soal rencana pembentukan Sofifi sebagai kawasan khusus ibu kota Provinsi Maluku Utara (Malut). Lembaga kesultanan menyatakan mendukung penuh rencana tersebut.

Dukungan ini disampaikan langsung Sultan Tidore Husain Sjah usai menerima kunjungan Gubernur Abdul Ghani Kasuba (AGK) di Kedaton Kesultanan Tidore siang kemarin (16/4).

Kepada wartawan usai pertemuan bersama Gubernur selama setengah jam, Husain mengatakan ada dua hal yang disepakati terkait percepatan pembangunan di Sofifi.

Pertama, keduanya sepakat bahwa pembentukan Sofifi sebagai kawasan khusus, bukan sebagai daerah otonom baru (DOB). “Berbicara tentang kawasan khusus di dalamnya tidak ada daerah otonom baru dan itu sudah pak gub sampaikan langsung ke saya dan saya sepakat. Apa gunanya daerah otonomi baru kalau katorang masih bertikai,” katanya.

Anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah) RI asal Malut ini mengaku ada kesamaan pola pikir antara dirinya dengan Gubernur terkait pembentukan Sofifi sebagai kawasan khusus. Dimana, Sofifi harus cepat maju dan sejajar dengan kota-kota yang lain.

“Saya dan pak Gub juga tadi sudah sepakat bahwa kita mempercantik Sofifi. Membuat Sofifi menjadi wah. Dan orang-orang Sofifi dan orang-orang Maluku Utara membuat Sofifi itu sebagai tempat tinggal sekaligus berekonomi, berpemerintahan di sana,” jelasnya.

Sofifi menurut Husain, adalah harga diri Maluku Utara. Karena itu tidak ada alasan untuk menghalangi kemajuan ibu kota provinsi itu. “Sofifi itu sama-sama torang pe harga diri. Oleh karena itu, trada alasan untuk katong mu manahan,” ucapnya

Agar kawasan khusus ini nantinya tidak terjadi tarik ulur satu dengan yang lain, maka kawasan khusus Sofifi harus ada kepemimpinan bersama yang dibawah kendali Gubernur dan DPRD Provinsi.

“Saya sebagai anggota DPD RI dan juga sebagai Sultan kami akan membantu Pak Gub melakukan fungsi pengawasan sehingga Sofifi betul-betul menjadi daerah kawasan khusus yang pembangunannya bisa berjalan selaras dan cepat,” tukasnya.

Sementara Gubernur menegaskan daerah-daerah yang akan di sekitar kawasan khusus Sofifi juga akan dilakukan pembangunan termasuk didalamnya Payahe. “Saya bilang ke Ou, Payahe yang masuk di situ juga pembangunan. Memang secara resmi belum tapi pembangunan sudah bersentuhan dengan Gita,” akunya.

AGK mengatakan, rencananya Selasa pekan depan akan bersama Sultan Tidore, Wali Kota Tidore dan Bupati Halbar akan kembali bertemu Mendagri. “Kita akan resmikan kawasan Sofifi,” tukasnya.(lfa/pur)

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *