HARIANHALMAHERA.COM–Ancaman dari dampak munculnya siklon tropis di Maluku Utara (Malut) belum berakhir. Sebaliknya, kian meningkat. Ini seiring dengan perubahan diklon tropis dari 94 W di utara Samudra pasifik menjadi Siklon Surigae.
Saking bahanaya ancaman siklon ini membuat pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun I Babullah Ternate langsung menemui gubernur Abdul Gani Kasuba (AGK) .
Kepala BMKG Statsion Babullah Ternate Djoko Sumardiono mengatakan, pertemuan dengan Gubernur ini dalam rangka menyampaikan langkah antisipasi dari Pemerintah akibat dampak dari siklon tropis surigae ini. “Seperti angin kencang, banjir dan tinggi gelombang,” ungkapnya.
BMKG sendiri mengeluarkan peringatan bahwa Siklon Tropis Surigai akan bergerak di Malut pada posisi 11,7 lintang utara *LU) dan 129,7 Bujut Timur (BT) dengan kecepatan 19 kilometer/jam dan kekuatan mencapai 185/jam.
Menurut Djoko, jiakalau melihat trek rekor siklon terus berjalan diatas tanggal 22 April diharapkan sudah mulai berkurang, “Mudah -mudahan tanggal 22 sudah mulai berkurang,” harapnya.
Dengan waktu yang masih ada ini, BMKG terus menghimbau kepada masyarakat agar terus waspada dan berhati-hati akan hujan, angin kencang dan gelombang tinggi. “Kita meminta agar terus memperhatikan himbauan dari BMKG Statiun Babullah Ternate,” imbaunya.
BMKG juga sudah mengeluarkan rekomendasi kepada BPBD yang pertama terkait dampak -dampak yanng terjadi akibat dari siklon tersebut , “Harapan kami agar pemerintah ada ansitispasi dari adanya dampak -dampak akibat tropis suriage.
AGK dalam petemuan itu akan menyampaikan himbauan kepada seluruh kepala daerah agar mengantisipasi dampak -dampak yang akan muncul akibat dari silon Surigae ini.
Kepala BPBD Malut Yunus Badar mengatakan selalu siap siaga dan monitor setiap informasi -informasi dari BMKG. Pihaknya juga terus berkordiasi dengan BPBD Kabupaten /Kota setempat dan selalu memberikan memberikan informasi terkini kepada masyarakat.
“Apa saja yang terjadi di masing-masing daerah segera dilaporkan kepada kami agar kami juga merespon cepat sehingga bisa diambil solusinya seperti apa. kepada masyarakat, nelayan agar sebelum melaut melihat situasi kondisi laut lebih dulu. Kemudian para petani di kebun waspada longsor. Ini semua tong harus waspada sesuai dengan informasi di BMKG,” pintanya.
Himbauan untuk waspada cuaca ekstrem juga disampaikan Bupati Halteng Edi Langkara saat melakukan Safari Ramadhan di Mesjid Agung Darussalam, Desa Fidijaya Jumat (16/04).
“Dalam minggu terakhir edaran dari BMKG agar kita semua waspada dengan cuaca dan iklim, yang selalu berubah baik di darat maupun di laut,” pinta Elang seraya meminta warga agar berdoa agar dijauhkan dari segala bencana, diberikan kenikmatan kesehatan dan rezeki. (lfa/tr1/pur)