HARIANHALMAHERA.COM – Bursa transfer musim panas kali ini sulit ditebak. Terbaru, tadi malam Sky melansir bahwa gelandang Liverpool FC (LFC) Georginio Wijnaldum sudah sepakat berkostum Paris Saint-Germain (PSG) per musim depan hingga 2024.
Padahal, dalam sepekan terakhir, kapten timnas Belanda itu santer diberitakan bakal bereuni dengan trainer Ronald Koeman di FC Barcelona (FCB).
Gini –sapaan Wijnaldum– bahkan sudah memiliki kesepakatan verbal dengan FCB. Dia juga diklaim rela memotong gajinya sebesar GBP 4,6 juta (Rp 93 miliar) per musim untuk merapat ke Camp Nou, Barcelona.
Tetapi, pemain dengan kontrak yang jelang kedaluwarsa memiliki hak berubah pikiran hingga kontrak resmi benar-benar ditandatangani. Ya, kontrak lama Wijnaldum bersama LFC habis setelah 30 Juni nanti.
Nominal gaji menjadi salah satu faktor pemain 30 tahun itu berpaling ke PSG. Les Parisiens bersedia menggandakan gaji yang bakal diterimanya di FCB.
Sebaliknya, FCB ternyata enggan menaikkan tawaran gaji baginya. Belum ada kepastian mengenai gaji Wijnaldum bersama PSG. Tetapi, jika menilik nominal gaji sebelumnya bersama LFC, dan dia yang bersedia memangkasnya untuk berkostum FCB, sangat mungkin gaji jebolan akademi Feyenoord Rotterdam itu berkisar GBP 6–8 juta (Rp 121,3 miliar–Rp 161,8 miliar) per musim.
Meski begitu, keberadaan entraineur Mauricio Pochettino diyakini jadi faktor utama Wijnaldum berpaling ke PSG.
Mundo Deportivo melansir, lima tahun lalu sebenarnya Wijnaldum nyaris merapat ke Tottenham Hotspur yang masih dilatih Poche. Tetapi, transaksi tersebut batal lantaran Spurs tidak mencapai kesepakatan dengan Newcastle United. Sebaliknya, deal justru terjadi bersama The Reds –julukan LFC.
’’Sebelum berbicara kepada LFC, aku berkunjung ke rumahnya (Pochettino, Red). Setelah pertemuan itu, aku mengatakan kepada agenku bahwa akan gabung ke Spurs. Pochettino membuatku terkesan dengan cara bekerjanya selama di Spurs. Meski kemudian Juergen Klopp (tactician LFC, Red) membuatku nyaman,’’ ucap Wijnaldum kala itu kepada salah satu majalah Belanda.
Ucapan Wijnaldum kala itu terbukti dengan keberhasilan pelatih asal Argentina tersebut membawa Spurs ke final Liga Champions musim 2018–2019. Ironisnya, di laga puncak, ambisi Spurs digagalkan Wijnaldum bersama LFC.(jpc/pur)
Respon (1)