Masih memiliki sejumlah pilar saat memenangi Euro 2016, Portugal dianggap sebagai kontestan dengan skuad paling mentereng di Euro 2020. Mampukah A Selecao mempertahankan gelar?
HARIANHALMAHERA.COM – Criatiano Ronaldo memborong predikat sebagai pemain terbaik, capocannoniere, maupun striker terbaik di Serie A musim 2020–2021. Bruno Fernandes, Joao Cancelo, dan Ruben Dias masuk dalam Tim Terbaik Premier League musim lalu. Itu belum termasuk Ruben yang memborong predikat pemain terbaik Premier League versi liga, jurnalis, maupun pesepak bola di Inggris.
Ada pula Joao Felix yang memenangi La Liga bersama Atletico Madrid. Jose Fonte dan Renato Sanches malah mengukir sejarah dengan membawa Lille OSC berjaya di Ligue 1. Sementara itu, di Bundesliga, wakil Portugal adalah Andre Silva yang masuk tim terbaik dengan jersey Eintracht Frankfurt.
Ya, melihat komposisi skuad Portugal untuk Euro 2020 seperti melihat skuad mewah dengan kualitas nomor satu di semua lini. Dibagi menjadi dua tim sekalipun, skuad A Selecao dianggap sama tangguhnya.
Sebagai contoh gelandang serang Pedro Goncalves. Pemain outfield paling minim jam terbang (1 caps) itu berstatus sebagai top scorer Primeira Liga musim lalu. Pengganti Bruno Fernandes tersebut juga menginspirasi Sporting CP menyandingkan trofi juara Primeira Liga dan Taca da Liga.
Sampai-sampai muncul guyonan bahwa treinador Portugal Fernando Santos lumayan kesulitan untuk sekadar memilih kiper ketiga. Sebab, Rui Silva yang non-caps dan kemudian terpilih juga bukan biasa-biasa saja.
Dia terhitung sukses karena musim lalu membawa klub medioker Granada CF menembus sampai perempat final ajang Liga Europa. ”Kesuksesan para pemain kami (pemain di skuad Portugal saat ini, Red) di klub masing-masing semoga menular di Euro nanti,” kata Joao Cancelo, bek kanan Portugal asal Manchester City, seperti dilansir dari A Bola.
Hanya, keyakinan A Selecao bakal kembali berjaya di Euro dengan skuad mewahnya tidak tecermin melihat hasil-hasil Ronaldo dkk belakangan. Di kualifikasi, contohnya. Portugal hanya finis runner-up di bawah Ukraina.
Setahun terakhir, Portugal juga gagal mengalahkan kekuatan tradisional di Eropa seperti Spanyol (dua kali bermain seri 0-0) maupun Prancis (seri 0-0 dan kalah 0-1).
Ada anggapan menumpuknya pemain berkualitas membuat Santos sulit mempertahankan starting XI yang solid. Belum lagi perdebatan tentang Portugal yang tidak akan berkembang menjadi sebuah tim kolektif selama masih ada Ronaldo. Meski, di usia yang menapak 36 tahun, CR7 masih mampu mencetak 11 gol dalam delapan matchday kualifikasi Euro 2020.
Pernyataan Santos yang “mengancam” Ronaldo bakal digeser ke bangku cadangan jika tampil seenaknya karena senioritas dan paling berpengaruh juga disebut hanya basa-basi.
”Bagaimana mungkin Anda menepikan Cristiano, pemain berpengalaman dan tersubur di timnas Anda,” ucap Pauleta, pencetak gol terbanyak kedua Portugal (47 gol) setelah Ronaldo (103 gol), kepada A Bola. (jpc/pur)
Respon (1)