FootballOlahraga

Tembakau Tidak Boleh Terlewatkan

×

Tembakau Tidak Boleh Terlewatkan

Sebarkan artikel ini
SEBAT DULU: Fernando Santos tidak pernah melewatkan tembakau dalam isi kopernya saat menjalani turnamen mayor.

HARIANHALMAHERA.COM – Sudah empat turnamen mayor dirasakan Fernando Santos sepanjang kariernya. Dua kali (Euro 2012 dan Piala Dunia 2014) sebagai pelatih Yunani dan dua lainnya (Euro 2016 dan Piala Dunia 2018) menukangi A Selecao.

Berarti, Euro kali ini jadi turnamen mayor kelima.
Tentu saja, banyak pengalaman yang diperoleh Santos. Terutama saat dia melanglang buana ke beberapa negara dalam durasi waktu setidaknya sebulan. Mulai Ukraina, Polandia, Brasil, Prancis, dan Rusia. ”Jadi, bolak-balik mengangkat koper sudah jadi seperti rutinitas,” ucap Santos kepada Record.

Ada cerita tentang isi koper yang dibawa oleh pelatih kelahiran Lisbon 66 tahun silam itu. Bukan sekadar pakaian maupun aksesori, melainkan ada satu benda yang tidak boleh terlewatkan untuk dimasukkan koper. ”Tembakau. Itu yang harus selalu saya bawa di mana pun saya berada,’’ tegas Santos.

Baca Juga : Skuad Mewah Bukan Jaminan

Pelatih yang terikat kontrak dengan Federasi Sepak Bola Portugal (FPF) sampai musim panas 2024 tersebut memang dikenal sebagai perokok. Begitu candunya, Santos termasuk penentang keras aturan UEFA tentang larangan merokok di bench.

Sejak 2003, ketika masih menangani klub top Portugal Sporting CP, dia sudah sering mencuri kesempatan untuk merokok saat jeda pertandingan maupun sebelum dan setelah laga.

’’Merokok itu kehendak setiap orang dan seharusnya itu tidak dibatasi. Lagi pula, sepak bola kan dimainkan di luar ruangan,” protesnya saat itu seperti dikutip laman Maisfutebol.

Dalam sebuah wawancara dengan Tribuna Expresso, Santos juga mengakui merokok sebagai salah satu aktivitas yang dia suka selain bermain bridge, makan siput, dan memancing.

Meski kecanduan dan selalu punya stok di kopernya, Santos mengaku bisa membatasi diri.
”Saya tak pernah merokok sampai menghabiskan lebih dari sebungkus tembakau dalam sehari. Kecuali, jika ada yang mengajak saya untuk minum-minum di kafe,’’ tuturnya.

Dulu, saat usianya belum mencapai kepala lima, dia mengaku masih bisa menghabiskan lebih dari sebungkus rokok dalam sehari.(jpc/pur)

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *